SAMPIT – Setidaknya sebanyak 65 desa di Kabupaten Kotawaringin Timur, menjadi desa rawan banjir. Ke-65 desa itu tersebar hampir merata di 14 desa/kelurahan pada 10 kecamatan.
“Ancaman bencana banjir ini semakin meningkat terutama di wilayah utara, saat terjadi hujan deras,” kata Kabid Kesiapsiagaan dan Pencegahan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim Punding seperti dilansir Info Publik, Jumat (8/3/2019).
Dijelaskan Punding, potensi bencana banjir cukup tinggi didominasi sejumlah desa di wilayah utara Kotim, sedangkan di perkotaan hanya banjir kiriman yang saat bersamaan dengan pasang naik.
Menurut dia, banjir yang sering terjadi di utara itu akibat sungai kecil yang mengalirkan air ke sungai besar tidak mampu menampung air hujan yang intensitasnya relatif tinggi. Sehingga air naik hingga ke permukiman warga.
“Banjir biasanya juga akan cepat turun, jika hujan tidak tidak terjadi dalam dua hingga tiga hari. Tetapi kalau hujan terus terjadi, maka banjir bisa saja semakin tinggi,” imbuh dia.
Untuk mengantisipasi akan terjadi hal yang tidak diinginkan, lanjut Punding, pihaknya telah membentuk tim reaksi cepat yang berkoordinasi dengan seluruh kepala desa yang wilayahnya rawan dilanda banjir.
“Sehingga jika banjir terjadi cukup membahayakan, maka tim akan bisa langsung terjun ke lapangan,” ujarnya. (info publik)
