Keracunan Ikan Buntal, 4 Orang Meninggal

racun mematikan ikan buntal
Ilustrasi. (net)

Balanganews.com – Sepuluh orang warga dilarikan ke rumah sakit, akibat mengalami keracunan setelah memakan Ikan Buntal. Nahas, empat di antaranya akhirnya meninggal dunia.

Peristiwa naha itu terjadi menimpa warga Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu malam (27/6/2021).

Mengutip dari Indozone, berdasarkan informasi yang dihimpun, awalnya sebanyak 20 orang sedang duduk berkumpul di tempat penyulingan moke atau yang disebut dengan kuwu, Minggu pagi.

Hingga sekitar pukul jam 14.00 Wita, mereka masih melanjutkan minum-minum. Karena kekurangan makanan tambahan, salah seorang tetangga bernama Klemens Orkar mendatangkan Ikan Buntal yang sudah masak.

Puluhan warga itu melanjutkan berkumpul sembari meminum moke dan memakan Ikan Buntal pemberian Klemens Oskar.

Sekitar 2 jam kemudian, mulai muncul reaksi pada salah seorang warga seperti mengalami gejala seperti keracunan. Warga itu kemudian langsung dilarikan ke rumah sakit sekitar pukul 17.00 WITA.

Ternyata hal yang menimpa seorang warga itu berlanjut. Tidak lama berselang, beberapa orang yang sempat makan Ikan Buntal mengaku mulai merasakan hal yang sama. Bahkan, ada yang sudah mulai muntah-muntah. Situasi pun mulai panik.

Melihat kondisi yang semakin parah, akhirnya warga yang lain berinisiatif membawa mereka ke IGD RSUD TC Hillers Maumere.

Nahas, empat dari 10 warga yang mengalami keracunan, tak tertolong hingga akhirnya meninggal dunia di RSUD TC Hillers Maumere. Sementara 6 warga lainnya kini tengah menjalani perawatan di rumah sakit.

Adapun nama keempat warga yang meninggal itu yakni Bernadus Simon (40 tahun), Sirilus Andria (20 tahun), Anselmus Labas Lodan (39 tahun) dan Febriyanti Marlina Afia (14 tahun) serta anak Bernadus, Febriyanti Marlina Afrila.

Racun Ikan Buntal Lebih Mematikan dari Sianida

Mengutip dari laman Alodokter, Ikan Buntal adalah salah satu jenis ikan memang dikenal beracun. Bahkan, jenis ikan yang juga disebut ikan fugu ini tergolong ke dalam salah satu jenis racun alami yang paling mematikan di dunia.

Ikan buntal (pufferfish) sering kali digunakan sebagai bahan makanan dalam masakan Jepang, seperti sushi atau sashimi. Namun, karena kandungan racun tetrodotoksin dalamnya, tidak semua orang bisa mengolah ikan unik ini menjadi hidangan yang lezat.

Racun tetrodotoksin yang terdapat pada Ikan Buntal merupakan racun yang dapat menyerang sistem saraf dan sangat mematikan. Racun ini bahkan lebih mematikan daripada racun Sianida. Mengonsumsi sekitar 1–2 miligram racun tetrodotoksin murni saja, sudah dapat membuat nyawa melayang.

Di Jepang sendiri, diperkirakan setidaknya ada sekitar 5–10 kasus keracunan Ikan Buntal setiap tahunnya. Meski terkesan sedikit, sebagian orang yang mengalami keracunan setelah mengonsumsi ikan buntal tersebut tidak dapat terselamatkan.

Racun tetrodotoksin tersimpan dalam hati, kelenjar kelamin, kulit, dan usus Ikan Buntal. Agar Ikan Buntal aman dikonsumsi, berbagai organ tersebut harus dibuang secara hati-hati dengan teknik khusus, agar daging ikan tidak terkontaminasi racun tersebut.

Oleh karena itu, umumnya ahli kesehatan tidak merekomendasikan untuk mengonsumsi Ikan Buntal tanpa keahlian khusus dalam mengolahnya. Ikan Buntal hanya boleh disajikan di restoran yang secara khusus menyajikan menu ikan tersebut.

Racun tetrodotoksin tidak akan hilang walau Ikan Buntal telah dimasak atau dibekukan. Jika tidak bisa mengolahnya dengan benar, racun dari organ tubuh Ikan Buntal bisa menyebar dan terserap ke dalam dagingnya.

Inilah sebabnya perlu koki atau ahli masak terlatih untuk membersihkan dan mengolah ikan buntal menjadi hidangan yang aman untuk konsumsi. (indozone/alodokter/ari)