Perkembangan Harga di Tiga Kabupaten Menjadi Perhatian Pemprov

WhatsApp Image 2023 06 12 at 9.09.19 PM

, Kalteng melalui stakeholder terkait menghadiri Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2023, secara virtual dari Aula Jayang Tingang, Kantor Kalteng, Senin (12/6/2023).

Rapat dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia (Mendagri RI) Tito Karnavian. Tito Karnavian menyampaikan, berdasarkan rilis dari Badan Pusat Statistik () tanggal 5 Juni 2023, kondisi inflasi Mei 2023 (y-on-y), tingkat inflasi tahunan mengalami penurunan.

“Ada beberapa yang memerlukan atensi supaya dapat dikendalikan karena di atas . Tingkat provinsi diantaranya Provinsi Maluku di angka 5,06 persen, Kota Ternate di angka 5,71 persen dan Kabupaten Sumenep Jawa Timur di angka 5,44 persen,” ungkap Tito.

Sementara itu, Direktur Statistik Harga BPS Windhiarso P.A. Putranto menyampaikan, terkait indeks perkembangan harga sampai dengan Minggu kedua Juni 2023 menjelaskan, inflasi masih menunjukan ke arah yang lebih baik.

“Inflasi Bulan ke Bulan yakni Mei 2023 terhadap April 2023 di angka 0,09 persen, Inflasi Tahun ke Tahun yakni Mei 2023 terhadap Mei 2023 di angka 4,00 persen dan Inflasi Tahun kalender yakni Mei 2023 terhadap Desember 2023 di angka 1,10 persen,” sebutnya.

Namun demikian, tegas Windhiarso, tetap perlu diwaspadai terkait dengan inflasi di kelompok makanan, minuman dan tembakau dimana kelompok ini memberikan andil baik month-to-month (m-t-m) maupun year-on-year (y-o-y) yang relatif tinggi.

Ia membeberkan, komoditas penyumbang utama kenaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH) di sejumlah kabupaten/kota sampai dengan Minggu pertama Juni 2023 adalah ras, telur ayam ras, cabai merah dan cabai rawit.

Sementara itu, komoditas penyumbang utama penurunan IPH di sejumlah kabupaten/kota sampai dengan Minggu Pertama Juni 2023 adalah bawang merah, cabai rawit, beras dan cabai merah.

Ia menambahkan, dari 52 persen kabupaten/kota di luar Jawa dan Sumatera yang mengalami kenaikan IPH khusus di Provinsi Kalteng, kenaikan harga tertinggi terjadi di Seruyan dengan nilai IPH 6,77 persen. Komoditas andil terbesar yakni daging ras, telur ayam ras dan bawang merah.

Selanjutnya, di Kabupaten Sukamara dengan nilai 4,415. Komoditas andil terbesar yakni daging ayam ras, tahu mentah dan telur ayam ras. Terakhir di Kabupaten Lamandau dengan nilai 3,89 persen. Komoditas andil terbesar yakni daging ayam ras, telur ayam ras dan .

Usai rapat, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Kalteng, Leonard S. Ampung menanggapi beberapa daerah di Provinsi Kalteng yang menjadi perhatian karena IPH di atas nasional tersebut.

Ia menyampaikan, pihaknya akan bersurat melalui Tim TPID untuk menyampaikan langkah-langkah penanganan. Adapun Kabupaten yang menjadi perhatian karena IPH nya di atas Nasional, yakni Kabupaten Seruyan, Kabupaten Sukamara dan Kabupaten Lamandau.

“Kami juga mengingatkan untuk mengantisipasi terhadap beberapa penyumbang inflasi, salah satunya beras,” demikian Leonard. (asp)