BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Polda Kalimantan Tengah memastikan petugas yang melakukan pengamanan di PT HMBP, Desa Bangkal, Kabupaten Seruyan hanya dibekali peluru hampa, peluru karet dan gas air mata.
Hal ini ditegaskan Kapolda Kalteng Irjen Pol Nanang Avianto melalui Kabid Humas Kombes Pol Erlan Munaji menyusul pecahnya bentrok antara aparat dan oknum massa pada Sabtu (7/10/2023) siang.
Dari video yang ramai beredar, terdapat satu pria yang dibawa oleh sejumlah rekannya dan menjadi korban penembakan hingga meninggal dunia.
“Selama melakukan pengamanan, personel tidak dibekali dengan peluru tajam, hanya dibekali dengan peluru hampa, peluru karet dan gas air mata,” katanya.
Dijelaskan, saat terjadi unjuk rasa Kapolres Seruyan, AKBP Ampi Mesias Von Bulow, telah mengimbau para massa untuk membubarkan diri.
Namun imbauan tersebut tidak diindahkan dan massa justru melakukan aksi-aksi anarkis, seperti melontarkan batu menggunakan ketapel.
“Dari peristiwa tersebut, kami berhasil mengamankan sebanyak 20 oknum masyarakat beserta barang bukti berupa senpi laras pendek jenis PCV, bom molotov, ketapel, tojok, dodos dan egrek,” ucapnya.
Lebih lanjut Erlan menerangkan jika dari 20 oknum orang yang telah diamankan tersebut, 5 diantaranya positif metamfetamin atau narkoba dan kini telah diamankan guna dilakukan penyelidikan lebih lanjut.
“Sekali lagi saya imbau, mari masyarakat sampaikan aspirasi dengan damai. Jangan anarkis. Segala sesuatunya itu bisa dibicarakan baik-baik,” pungkasnya. (yud)