BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) mendukung target inklusi keuangan tahun 2023 sebesar 90 persen yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo.
Dukungan tersebut dilakukan dengan memberikan edukasi, literasi dan inklusi keuangan kepada pelaku UMKM, perbankan, mahasiswa yang ada di Kota Palangka Raya, Kamis (12/10/2023).
Kegiatan edukasi, literasi dan inklusi keuangan itu digelar oleh Astra Grup bekerjasama dengan Pemprov Kalteng sebagai rangkaian peringatan Bulan Inklusi Keuangan.
Gubernur Kalteng melalui Staf Ahli Gubernur Kalteng bidang Pemerintahan Hukum dan Politik, Herson B Aden mengatakan, Bulan Oktober ditetapkan sebagai Bulan Inklusi Keuangan (BIK), dimana masyarakat dapat mengakses serta memperoleh pengetahuan baru yang seluas-luasnya mengenai industri jasa keuangan.
“Adapun tujuan dari penetapan Bulan Inklusi Keuangan adalah untuk mendekatkan masyarakat dengan produk dan layanan jasa keuangan, dengan harapan ke depan dapat mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan,” ucapnya.
Menurutnya Herson, akses keuangan merupakan garda terdepan bagi penggerak ekonomi di suatu daerah. Dengan adanya akses keuangan yang tersedia luas.
“Masyarakat diharapkan dapat memanfaatkan layanan produk serta layanan jasa keuangan secara optimal dalam mengelola keuangan sesuai kebutuhan, sehingga dapat meningkatkan perekonomian keluarganya,” katanya.
Selain itu ungkap Herson, untuk mencegah terjadinya modus kejahatan digital di masyarakat, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah akan berperan aktif dan bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan, diantaranya OJK, Bank Indonesia, dan Lembaga Jasa Keuangan, untuk mendorong literasi keuangan dengan berbagai program.
“Seperti edukasi produk dan layanan jasa keuangan untuk mengurangi dampak negatif era digitalisasi,” sebutnya.
Herson berharap, kegiatan edukasi literasi dan inklusi keuangan dalam rangka implementasi Bulan Inklusi Keuangan Tahun 2023 ini dapat meningkatkan pemahaman dan pengetahuan masyarakat pada sektor jasa keuangan.
“Sehingga kedepan terwujud masyarakat well literate, yang paham produk jasa keuangan dan inklusi keuangan meningkat,” pungkasnya. (asp)
