BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Pemprov Kalteng melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan (Bappedalitbang) mengadakan seminar Ketahanan Pangan.
Seminar yang mengangkat tema Peningkatan dan Pengembangan Kawasan Sentra Produksi Pangan/Food Estate Dalam Mewujudkan Kemandirian Pangan Berkelanjutan Menuju Kalteng Makin Berkah tersebut dilaksanakan di Bahalap Hotel, Palangka Raya, Senin (27/11/2023).
Kepala Bappedalitbang Provinsi Kalteng, Leonard S. Ampung, mengatakan, bahwa kegiatan tersebut sebagai langkah antisipasi terhadap krisis pangan di masa depan, dan juga sebagai upaya mencari solusi ketergantungan impor pangan.
“Seminar ini bertujuan memperkuat ketahanan pangan dan mencari solusi untuk mengatasi ketergantungan impor pangan, dengan harapan dapat meningkatkan kemandirian pangan di Provinsi Kalteng dan menjadi solusi untuk menahan inflasi,” jelas Leo.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalteng, melalui Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Setda Kalteng, Sri Widanarni dalam sambutannya sekaligus membuka acara menyebutkan, prediksi ancaman krisis pangan harus diantisipasi lebih serius, dan penting untuk menjadi perhatian bersama.
“Organisasi pangan dunia FAO memprediksi potensi bencana kelaparan pada tahun 2050, sebagai dampak perubahan iklim dan pertumbuhan penduduk,” kata Sri.
Selain itu, ia menyebutkan, faktor-faktor seperti iklim, perdagangan, konflik, dan persediaan pangan mempengaruhi krisis pangan.
“Perlu solusi komprehensif dan tindakan konkret, untuk pencegahan dan pengurangan risiko krisis tersebut, melalui upaya mitigasi dan adaptasi krisis iklim, khususnya bagi petani dan produksi pangan,” tegasnya.
Sebagai informasi, Pemerintah Pusat telah meluncurkan program food estate di beberapa wilayah, termasuk tiga daerah di Provinsi Kalteng, yaitu di Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Kapuas, dan Kabupaten Gunung Mas. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi krisis pangan.
“Harapannya kegiatan seminar ini dapat merumuskan poin-poin penting untuk peningkatan dan pengembangan food estate,” pungkasnya.
Adapun narasumber seminar tersebut, baik hadir secara daring dan luring diantaranya Asisten Deputi Prasarana dan Sarana Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian Ismariny, Perencanaan Ahli Madya Bappenas Noor Avianto, Manager SIMRUP Kementan Sri Mulyani, Rektor IPB Arif Satria.
Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Wilayah I Boby Ali Azhari, Utusan Khusus Presiden RI Bidang Kerja Sama Pengentasan Kemiskinan dan Ketahanan Pangan Totok Junari, Guru Besar Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Universitas Palangka Raya Sulmin Gumiri. (asp)