BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) berupaya keras untuk menurunkan angka kemiskinan. Pemprov sinergitas dengan berbagai pihak dalam mengatasi dan menurunkan angka kemiskinan.
“Mewujudkan penurunan kemiskinan, tentunya dibutuhkan komitmen bersama dan kerja keras berbagai pihak terkait,” kata Wakil Gubernur (Wagub) Kalteng, H. Edy Pratowo pada Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan di Kalteng, Selasa (28/11/2023).
Ia menyebutkan, makin tingginya sinergi dan harmonisasi antara pemerintah pusat dan daerah, swasta, akademisi, dan masyarakat, serta didukung potensi sumber daya alam yang melimpah diharapkan bisa meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Kalimantan Tengah.
“Melalui upaya-upaya mensinergikan semua program-program dari pusat dan daerah, sinergitas antar sektor pembangunan yang ada, termasuk percepatan penyerapan dana pembangunan,” jelasnya.
Wagub membeberkan, dampak Covid-19 yang lalu, turut membuat tingkat kemiskinan Provinsi Kalimantan Tengah meningkat hingga mencapai angka 5,28 persen pada tahun 2022 atau sebanyak 145.100 jiwa.
Dari data tahun 2020 yang terjadinya Covid-19, tingkat kemiskinan provinsi saat ini masih di atas tahun 2020 yang sebesar 4,82 persen.
Namun berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2023 tingkat kemiskinan Provinsi Kalimantan Tengah turun ke angka 5,11 persen atau sebanyak 142.170 jiwa dan berada di bawah capaian nasional yang sebesar 9,36 persen.
Sedangkan, untuk tingkat kemiskinan ekstrem, berdasarkan data tahun 2023 Provinsi Kalimantan Tengah juga mengalami penurunan menjadi 0,35 persen, dibanding tahun 2022 yang sebesar 1,15 persen. Capaian ini juga berada di bawah capaian nasional tahun 2023 yang sebesar 1,12 persen.
“Walau mengalami penurunan, namun hal ini jangan mengendorkan upaya kita dalam penanganan kemiskinan,” ungkapnya. (asp)