Pemprov Kalteng Terima Rp10 Miliar Bantuan Pertanian dari Kementan

Whatsapp Image 2023 12 11 At 4.59.10 Pm
Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman menyerahkan bantuan pertanian kepada Pemprov Kalteng, dalam acara Pembinaan Penyuluh Pertanian dan Petani Dalam Mendukung Peningkatan Produksi Padi dan Jagung

, PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah ( ) menerima bantuan sebesar Rp10 miliar lebih dari Kementerian Pertanian RI.

Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman saat kunjungan kerjanya ke Kota Palangka Raya, Senin (11/12/2023). Penyerahan itu dilaksanakan di Halaman Kantor Gubernur Kalteng.

Bantuan yang diberikan tersebut terdiri dari Rp8,5 miliar bantuan benih padi hibrida dan saprodi. Selanjutnya, alat pasca panen pengolahan dan pemasaran hasil tanaman pangan senilai Rp1,5 miliar, dan benih jantung hibrida senilai Rp630 juta.

Gubernur Kalteng, H. Sugianto Sabran mengucapkan terimakasih atas bantuan yang diberikan oleh Kementerian Pertanian RI tersebut. Ia mengatakan, bantuan tersebut dapat mendorong peningkatan hasil pertanian di Kalimantan Tengah.

“Kalimantan Tengah menjadi salah satu daerah yang dicanangkan sebagai lumbung pangan nasional. Tentunya perlu peran aktif dari seluruh pihak agar Kalimantan Tengah bisa menjadi daerah penopang pangan nasional,” kata Sugianto.

Menurutnya, salah satu tantangan yang dihadapi dalam pertanian khususnya tanaman pangan adalah semakin berkurangnya Luas Baku Sawah (LBS). Dan hal ini menjadi salah satu penyebab menurunnya produksi padi pada periode lima tahun terakhir.

“Pengembangan komoditas jagung juga perlu lebih digalakkan, sejalan dengan adanya program pembangunan pabrik pakan kapasitas 30 ton/hari di Parenggean, Kabupaten , dimana komoditas jagung merupakan salah satu bahan baku dari pakan ternak tersebut,” jelasnya.

Dengan adanya itu, Sugianto Sabran berharap, penyuluh pertanian lapangan agar dibekali dengan ilmu pengetahuan yang mampu selalu siap bergerak dan melakukan konsolidasi sebagai ujung tombak pertanian.

“Perubahan pola pikir dan perilaku para pelaku utama dan pelaku usaha pertanian, fenomena perubahan , kebutuhan akan kelembagaan pertanian pedesaan yang tangguh dan mandiri,” harapnya. (asp)