Banjir Rendam Sejumlah Wilayah di Kalteng, Puluhan Ribu Jiwa Terdampak

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Sejumlah wilayah di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) sudah mulai terkena bencana banjir. Setidaknya ada enam kabupaten/kota terjadi banjir saat ini, dan ribuan jiwa terdampak.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Provinsi Kalteng, Ahmad Toyib menyebutkan, berdasarkan data dari Pusdalop Penanggulangan Bencana Provinsi Kalteng, sebanyak enam kabupaten yang terdampak banjir.

Enam kabupaten/kota tersebut, sebanyak 27.132 jiwa, 9257 Kepala Keluarga (KK), Fasilitas Umum sebanyak 123 dan 3669 bangunan rumah tempak banjir.

“Pertama, kejadian Banjir di Kabupaten Barito Selatan pada Senin 11 Maret 2024 capaian tinggi air 345 cm lokasi di Kecamatan Dusun Hilir, yang terdampak ada sebanyak 5.302 KK, 16.823 jiwa, 76 unit fasilitas umum, dan bangunan rumah sebanyak 1993 unit,” kata Toyib, Selasa (12/3/2024).

Kedua, bencana banjir terjadi di Kabupaten Pulang Pisau pada Senin 11 Maret 2024 di Kecamatan Sebangau Kuala, dan Kecamatan Banama Tingang. Tercatat tinggi air sudah 101 cm dengan yang terdampak sebanyak 666 KK, 1937 jiwa, pengungsi 19 KK, 73 jiwa, fasilitas umum 47 unit dan 99 bangunan rumah terdampak.

Ketiga, Banjir terjadi di Palangka Raya, tepatnya di Kecamatan Jekan Raya, Kecamatan Pahandut, Kecamatan Sabangau dan Kecamatan Bukit Batu. Tinggi air sekitar 80 cm dengan yang terdampak sebanyak 2470 KK atau 5773 jiwa dan fasilitas umum 6 unit dan 1.181 unit bangunan rumah terdampak.

Keempat, di Kabupaten Gunung Mas, tepatnya di Kecamatan Kurun dan Tewah dengan tinggi air 100 cm. Di Wilayah Kabupaten Gunung Mas sudah sebanyak 639 KK dan 2.599 jiwa terdampak.

Kelima, di Kabupaten Katingan, tepatnya di Kecamatan Banut Kanalaman, dan Katingan Hilir dengan tinggi air 20 cm. Dari banjir tersebut tidak ada jumlah KK yang terdampak. Namun 237 bangunan rumah terdampak.

Terakhir di Kabupaten Murung Raya, tepatnya di Kecamatan Laung Tuhup juga terdampak banjir. Tercatat sebanyak 180 KK dan 159 unit bangunan rumah yang terdampak banjir.

Sementara itu, terkait status darurat banjir, Toyib membeberkan, ada beberapa kabupaten/kota yang sudah menetapkan. Kabupaten Lamandau sudah menerapkan status darurat banjir yakni pada tanggal 3 Januari hingga 1 April 2024.

Selanjutnya, di Kabupaten Kotawaringin Timur, status tanggap darurat banjir diterapkan sejak 9 Maret sampai dengan 22 Maret 2024. Kabupaten Pulang Pisau status tanggap darurat banjir diterapkan sejak 27 Februari hingga 11 Maret 2024.

“Dan terakhir di Kota Palangka Raya status tanggap darurat banjir diterapkan sejak 10 Maret hingga 17 Maret 2024,” demikian Toyib. (asp)