Pangkalima Asang: Masalah yang Dijalani Panglima Pajaji Menjadi Pembelajaran Bagi Kita Semua

Thoeseng T. Asang atau Pangkalima Asang

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Setelah sempat viral di media sosial atas penangkapan Pemimpin pasukan Pantak Padagi Borneo, Panglima Pajaji di wilayah Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah.

Membuat beberapa masyarakat hingga tokoh angkat bicara, salah satunya Thoeseng T. Asang atau Pangkalima Asang yang mana dirinya mengungkapkan rasa prihatin dan mendoakan agar Panglima Pajaji beserta anggota lainnya yang diamankan selalu diberikan kesehatan.

“Saya dalam hal ini juga mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh Panglima Pajaji dan kawan-kawan dari dayak Kalimantan Barat, yang dimana mereka menunjukan eksistensi yang mana membantu masyarakat Kabupaten Kapuas dalam rangka memperjuangkan haknya,” ucapnya, Kamis (18/4/2024).

Selain itu juga, dalam hal ini juga mengapresiasi dari pihak kepolisian Kapuas dan berharap hukum bisa tajam ke atas tumpul ke bawah, dan tidak terbalik tajam ke bawah tumpul keatas.

“Selain itu saya juga mengajak kepada seluruh masyarakat dimana pun berada, ayo menyikapi hal ini jangan sampai melihat hal ini menyudutkan orang dayak,” tambahnya.

Diharapkan ini jadi pembelajaran bagi semua masyarakat dayak atau tokoh dayak apabila kita ingin membantu masyarakat dimana pun berada.

“Selain itu mungkin, beda dayak Kalteng dan dayak Kalbar yang mana apabila kami dalam hal ini membantu permasalahan masyarakat dengan cara pendampingan atau dengan cara komprehensif dan juga tidak mengumpulkan massa atau melakukan aksi di kebun atau dilahan sawit perusahaan,” lanjutnya.

Tentunya dalam menanggapi hal semacam ini akan bersurat, kepada pihak perusahaan dan menanyakan hal-hal berkaitan dengan permasalahan dari warga ini sering terjadi dimana-mana bukan hanya di Kalimantan Tengah saja tapi di Kalimantan Barat juga atau di seluruh Indonesia sering terjadi.

“Namun dalam hal ini perlu kita sikapi dengan bijaksana janganlah kita mengambil tindakan-tindakan yang merugikan masyarakat termasuk merugikan investor atau investasi di wilayah kita, selain itu juga masalah ini juga menuai pro dan kontrak terkait pangalima pajaji di media sosial, tapi harapan saya hal ini bisa menjadi pelajaran buat pangalima pajaji terkhusus kepada rekan-rekan dan saudara ku di Kalbar, ketika ada masyarakat meminta bantu tolong hal ini bisa dipelajari baik-baik juga bisa berkoordinasi dengan lembaga adat atau ormas-ormas yang ada di Kalteng, itu menunjukan bahwa kita adalah warga dayak yang beradat,” ungkapnya. (udi)