BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) bekerjasama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengadakan Program Pendidikan Anti Korupsi bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) Kalteng.
Acara ini digelar di Aula Sei Kapuas pada Selasa (24/9/2024) dan dibuka oleh Pelaksana harian (Plh) Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Maskur.
Dalam sambutan yang dibacakan oleh Maskur, Gubernur Kalteng, H. Sugianto Sabran, menyatakan bahwa Pemprov Kalteng berkomitmen kuat untuk memerangi korupsi.
Ia juga menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai sarana untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya korupsi, serta mengajak seluruh masyarakat Kalteng berperan aktif dalam memberantas korupsi demi menciptakan pemerintahan yang bersih, transparan, dan akuntabel.
“Saya mengajak seluruh masyarakat Kalteng untuk berperan aktif dalam memerangi korupsi. Pelatihan ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya agar para peserta bisa kembali ke unit kerja masing-masing dengan pengetahuan dan kemampuan yang dapat diterapkan untuk mencegah korupsi. Kita harus menjadi pionir dalam menciptakan pemerintahan yang bersih dan tata kelola yang baik, karena ini adalah kunci kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah,” ujar Maskur.
Direktur Pendidikan dan Pelatihan Antikorupsi KPK, Yonathan Demme Tangdilintin, juga menyampaikan bahwa KPK terus berupaya menginternalisasi nilai-nilai anti korupsi dan integritas di berbagai lapisan masyarakat.
Ia menekankan bahwa selain penindakan, KPK juga fokus pada pencegahan dan pendidikan antikorupsi, yang menjadi bagian dari strategi Trisula Pemberantasan Korupsi.
“KPK tidak hanya menangkap koruptor, tetapi juga berusaha mencegah korupsi dan mendidik masyarakat. Apa yang kita lakukan sekarang adalah investasi jangka panjang untuk menanamkan nilai-nilai luhur yang akan membangun kesadaran individu dan komunitas agar tidak melakukan korupsi,” jelas Yonathan.
Ia juga mengapresiasi dukungan dari Gubernur Kalteng dan jajarannya atas kerja sama yang baik dalam menyelenggarakan program ini. Yonathan berharap para peserta bisa menyebarkan pengetahuan yang mereka peroleh kepada orang-orang di sekitar mereka.
“Mari kita bersama-sama menjaga integritas dan membangun sistem antikorupsi mulai dari lingkungan terkecil,” tutup Yonathan.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Kalteng, Rahmawati, juga menyambut baik program ini. Ia berharap pendidikan antikorupsi dapat menumbuhkan kembali nilai-nilai jujur, peduli, disiplin, tanggung jawab, dan adil di kalangan ASN.
“Kami selalu menyisipkan materi tentang anti korupsi dalam pelatihan manajerial dan teknis, yang disampaikan oleh para penyuluh antikorupsi dari BPSDM Kalteng,” ujar Rahmawati. (asp)