BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – BBPOM Palangka Raya memperketat pengawasan terhadap peredaran snack Latiao buntut munculnya kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) keracunan di beberapa wilayah Indonesia yang diduga terkait dengan produk pangan tersebut.
Pengawasan menyasar 30 tempat distribusi pangan di Kota Palangka Raya, termasuk retail modern, minimarket, swalayan, dan beberapa kantin sekolah.
Dalam inspeksi ini, BBPOM Palangka Raya mengamankan sementara 213 bungkus dari 4 jenis snack Latiao yang dicurigai terkontaminasi bakteri Bacillus aureus.
Sampel dari produk tersebut telah diambil untuk diuji lebih lanjut, dan seluruh produk Latiao diinstruksikan untuk tidak dijual hingga hasil uji dari BPOM keluar.
Kepala BBPOM di Palangka Raya, Ali Yudhi Hartanto, mengatakan langkah pengawasan yang dilakukan pihaknya adalah dengan mengamankan sementara seluruh produk pangan olahan Latiao dari peredaran.
“Hal ini dilakukan sebagai langkah kehati-hatian untuk melindungi kesehatan masyarakat. Kami minta kepada masyarakat untuk sementara tidak mengkonsumsi snack ini, sampai hasil uji BPOM selesai,” ujarnya, Selasa (5/11/2024).
BBPOM juga, tambah Ali Yudhi, mengimbau masyarakat untuk lebih cermat dalam memilih pangan olahan yang aman serta memperhatikan cara penyimpanan sesuai anjuran.
“Anak-anak, ibu hamil, ibu menyusui, dan lansia disarankan untuk menghindari pangan olahan dengan rasa pedas menyengat dan memilih makanan yang aman, bergizi, dan bermutu,” imbuhnya.
Saat ini, BPOM terus melakukan inspeksi rutin guna melindungi masyarakat dari potensi bahaya pangan tidak aman. (asp)