BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Ivo Sugianto Sabran, mengunjungi perempuan dan kelompok belajar nonformal anak di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Km. 14 Tjilik Riwut, Palangka Raya, Jumat (6/12/2024).
Kegiatan ini merupakan rangkaian peringatan Hari Ibu ke-96 Tingkat Provinsi Kalteng yang mengusung tema “Perempuan Berdaya untuk Indonesia Emas 2045”.
Kunjungan yang dipusatkan di Halaman Taman Kanak-Kanak Kasih Ibu ini diinisiasi oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Provinsi Kalteng, bekerja sama dengan Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Kalteng.
Ivo Sugianto Sabran menyampaikan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk memberikan perhatian langsung kepada perempuan dan anak-anak, khususnya mereka yang membutuhkan.
“Kegiatan ini bukan hanya simbolis, tetapi wujud nyata perhatian dan kepedulian pemerintah terhadap pendidikan dan kesejahteraan masyarakat, terutama perempuan dan anak-anak sebagai fondasi utama pembangunan masa depan,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ivo menyerahkan 200 paket bantuan stimulan untuk mencegah stunting dan 150 paket peralatan sekolah. Selain itu, empat ibu hamil menerima bantuan sebesar Rp3 juta per orang.
“Kita semua memahami bahwa generasi emas 2045 harus dimulai dengan menciptakan generasi sehat, cerdas, dan kuat. Peran ibu sangat besar dalam memastikan gizi dan pendidikan anak terpenuhi, sehingga mereka dapat tumbuh menjadi generasi yang membanggakan,” tambahnya.
Ivo juga menyoroti pentingnya pengelolaan sampah yang baik, terutama di kawasan TPA Bukit Tunggal, agar lingkungan tetap bersih dan sehat. Ia menegaskan bahwa upaya ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh elemen masyarakat.
“Kita berharap, dengan kesadaran dan aksi bersama, pengelolaan sampah dapat mendukung lingkungan yang bersih dan sehat, terutama bagi anak-anak kita,” pungkasnya.
Kegiatan ini menjadi salah satu upaya nyata Pemerintah Provinsi Kalteng dalam mendukung kesejahteraan masyarakat, terutama keluarga yang rentan.
Dengan kolaborasi lintas sektor, diharapkan langkah ini mampu menciptakan generasi yang sehat, berdaya, dan siap menyongsong Indonesia Emas 2045.(asp)
