BPBD Kalteng Siaga Penuh Hadapi Puncak Kemarau

Whatsapp Image 2025 07 03 At 3.03.21 Pm

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA — Menghadapi puncak musim kemarau yang diperkirakan berlangsung hingga Oktober, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Tengah (Kalteng) menggelar Rapat Evaluasi Mingguan Posko dan Pos Lapangan secara daring, Selasa (1/7/2025).

Rapat ini membahas capaian, tantangan, serta strategi pengendalian bencana di wilayah Kalteng.

Berdasarkan laporan BPBD Kalteng, sejak 1 Januari hingga 30 Juni 2025 tercatat sebanyak 127 kejadian bencana.

Jenis bencana paling dominan adalah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) dengan 84 kejadian, disusul banjir 33 kejadian, tanah longsor empat, cuaca ekstrem empat, dan dua kejadian gempa bumi.

Bencana-bencana tersebut berdampak terhadap lebih dari 57 ribu rumah serta sejumlah infrastruktur dan lahan.

Kepala Pelaksana BPBD Kalteng, Ahmad Toyib, meminta seluruh jajaran meningkatkan kewaspadaan.

“Kita telah memasuki awal musim kemarau. Seluruh Pos Lapangan saya minta untuk meningkatkan patroli, sosialisasi, dan pembasahan secara rutin. Jangan sampai lengah. Lebih baik mencegah daripada memadamkan,” ujarnya.

Toyib juga menyebut, hingga akhir Juni 2025, luas lahan yang terbakar mencapai 146,21 hektare dengan 354 titik hotspot terpantau. Kabupaten Sukamara, Pulang Pisau, dan Seruyan tercatat sebagai wilayah dengan luas terbakar tertinggi.

“Luas Karhutla memang menurun dibanding dua tahun terakhir, tetapi risiko tetap tinggi. Kita harus terus memperkuat koordinasi dan aksi cepat di lapangan,” lanjutnya.

Sebagai bagian dari upaya penguatan sistem informasi, Pos Lapangan didorong memanfaatkan aplikasi komunikasi Zello untuk mempercepat pelaporan.

Namun hingga 1 Juli, keaktifan peserta rapat daring dan penggunaan aplikasi belum maksimal, terutama di kawasan seperti Taman Nasional Sebangau yang terkendala sinyal.

Toyib mengingatkan pentingnya Poslap memperhatikan peringatan dini tingkat kemudahan terbakar yang dikirim setiap hari melalui WhatsApp grup, serta aktif mencetak dan menyebarkan leaflet edukasi pengendalian Karhutla kepada masyarakat.

“Mari kita jaga Kalimantan Tengah dari bencana kabut asap. Dengan disiplin, kolaborasi, dan kerja nyata dari semua pihak, kita wujudkan Kalteng bebas kabut asap 2025,” pungkasnya. (asp)