Kreativitas WBP Kalteng Tampil Memukau di Panggung Nasional IPPA Fest 2025

Whatsapp Image 2025 08 10 At 11.30.42 Am

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Karya kreatif Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan Rumah Tahanan (Rutan) se-Kalimantan Tengah (Kalteng) mencuri perhatian pengunjung pada pembukaan Indonesian Prison Products and Arts Festival (IPPA Fest) 2025 yang digelar di Aloha PIK 2, Banten, Jumat (8/8/2025).

Festival berskala nasional ini berlangsung selama tiga hari, 8–10 Agustus 2025, dan menjadi ajang tahunan untuk menampilkan, mempromosikan, sekaligus mengapresiasi hasil karya seni, kerajinan, dan produk kreatif WBP dari seluruh Indonesia.

Dengan mengusung tema “Merdeka Kreativitas, Walau Tempat Terbatas”, IPPA Fest tahun ini memancarkan pesan bahwa keterbatasan ruang tidak menghalangi semangat WBP untuk berkarya.

Stan pameran yang memajang produk kerajinan tangan, karya seni, dan olahan kuliner WBP dipadati pengunjung.

Produk-produk khas Kalimantan Tengah, seperti anyaman rotan, kerajinan berbahan kayu Nyatu, dan berbagai olahan makanan, menjadi primadona yang memikat minat masyarakat dan pelaku industri kreatif.

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Kalteng, I Putu Murdiana, mengaku bangga atas partisipasi WBP dari wilayahnya.

“IPPA Fest adalah panggung yang sangat penting bagi WBP untuk menunjukkan bahwa kreativitas dan keterampilan tidak terhalang oleh keterbatasan. Kami bangga, karena karya-karya WBP Kalimantan Tengah mampu bersaing dan diapresiasi di tingkat nasional,” ujarnya.

Acara pembukaan turut dihadiri Wakil Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Otto Hasibuan, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto, Direktur Jenderal Pemasyarakatan; para pimpinan tinggi pratama di lingkungan Ditjenpas serta seluruh Kepala Kantor Wilayah dan Ketua PIPAS dari berbagai daerah di Indonesia.

Selain pameran, pengunjung juga disuguhkan pertunjukan seni musik, tari, dan teater yang dibawakan langsung oleh WBP. Kehangatan interaksi dan tepuk tangan meriah menunjukkan apresiasi tinggi terhadap karya dan penampilan mereka.

I Putu Murdiana menekankan, IPPA Fest bukan sekadar ajang promosi produk, tetapi juga wadah pembinaan yang memiliki dampak jangka panjang bagi WBP.

“Dengan adanya festival ini, hasil karya WBP bisa menjangkau pasar yang lebih luas, sehingga dapat menjadi bekal keterampilan dan peluang usaha setelah mereka kembali ke masyarakat,” ungkapnya.

Ia berharap IPPA Fest terus menjadi agenda tahunan yang memperkuat citra positif Pemasyarakatan.

“Semoga IPPA Fest semakin mempererat kolaborasi antara Pemasyarakatan, masyarakat, dan pelaku industri kreatif untuk membuka peluang baru bagi WBP. Kreativitas adalah jembatan menuju reintegrasi sosial yang sukses,” pungkasnya. (asp)