Kalteng Angkat Nilai Huma Betang di Jakarta Fashion Week 2026

Whatsapp Image 2025 11 01 At 11.48.13 Am
Ketua Dekranasda Provinsi Kalteng Aisyah Thisia Agustiar Sabran saat tampil dalam ajang Jakarta Fashion Week (JFW) 2026. (Foto: MMC Kalteng)

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) melalui Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) kembali menorehkan kebanggaan di kancah nasional.

Dalam ajang bergengsi Jakarta Fashion Week (JFW) 2026, Dekranasda Kalteng menampilkan karya bertema “Huma Betang Lantunan Meniti Kenangan” yang berkolaborasi dengan desainer ternama nasional Ayu Dyah Andari.

Perhelatan mode tersebut digelar megah di Pondok Indah Mall 3, Jakarta, Jumat (31/10/2025).

Tidak hanya memamerkan busana kontemporer, partisipasi Kalteng tahun ini juga menjadi momentum memperkenalkan wastra benang bintik bermotif batang garing dan burung enggang, serta kerajinan rotan dan kuliner khas daerah yang menjadi kekayaan budaya sekaligus penggerak ekonomi kreatif masyarakat.

Ketua Dekranasda Provinsi Kalteng, Aisyah Thisia Agustiar Sabran, menilai bahwa keikutsertaan Kalteng di JFW merupakan langkah strategis memperkenalkan filosofi budaya lokal yang sarat nilai kebersamaan dan kearifan.

“Kedepannya wastra Kalteng itu tidak hanya kita perkenalkan di panggung nasional, tapi insyaallah mudah-mudahan nanti juga bisa terus berlanjut kerjasama kita, sehingga nantinya bisa membawa wastra Kalteng ke tingkat internasional,” ujarnya.

Menurut Aisyah, ajang ini bukan semata soal fesyen, melainkan upaya memperkuat ekonomi daerah melalui pelibatan perajin dan UMKM.

“Dengan membawa wastra Kalteng ini juga kita tidak hanya memperkenalkan wastra Kalteng tetapi kita juga mendorong UMKM yang ada di Kalteng,” tambahnya.

Sementara itu, desainer Ayu Dyah Andari menjelaskan, koleksi yang ditampilkan terinspirasi dari nilai-nilai budaya Dayak, dengan filosofi Huma Betang sebagai simbol kebersamaan dan gotong royong.

“Huma Betang sendiri merupakan rumah khas Kalteng, disini saya lebih mengartikan ke kampung halaman, dimana 33 koleksi nanti akan saya tampilkan dimulai dari ready to wear, future sampai pesta bahkan busana pernikahan,” ungkapnya.

Ia juga mengangkat filosofi warna lima Ba khas Kalteng, yakni hijau (Bahijau), merah (Bahandang), putih (Baputi), kuning (Bahenda), dan hitam (Babilem) sebagai representasi keharmonisan hidup dan alam.

Koleksi tersebut tampil dalam tiga segmen utama: busana siap pakai dengan bordir flora dan anyaman rotan, batik benang bintik bermotif kelakai, anggrek hitam, serta buah ketiau, hingga busana pesta berhias batu kecubung khas Kalteng.

Aisyah menambahkan, langkah ini mendapat dukungan penuh dari Gubernur Kalteng H. Agustiar Sabran, serta jajaran pemerintah daerah. Ia memastikan kolaborasi ini akan berlanjut ke berbagai ajang mode di masa mendatang.

“Keikutsertaan kita di JFW ini bukan akhir, tetapi awal untuk membawa wastra Kalteng semakin dikenal luas di kancah nasional dan internasional,” ujarnya. (asp)