BALANGANEWS, PALANGKA RAYA — Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) mencatat, lima lapangan usaha utama masih menjadi penopang terbesar dalam pertumbuhan ekonomi daerah pada triwulan III tahun 2025.
Kepala BPS Provinsi Kalteng, Agnes Widiastuti, mengatakan kelima sektor tersebut meliputi pertanian, kehutanan, dan perikanan; industri pengolahan; perdagangan besar dan eceran serta reparasi mobil dan sepeda motor; konstruksi; serta pertambangan dan penggalian.
“Struktur PDRB ADHB Kalimantan Tengah menurut lapangan usaha triwulan III-2025 masih didominasi oleh lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 23,37 persen; diikuti oleh industri pengolahan sebesar 16,90 persen; perdagangan besar dan eceran sebesar 12,70 persen; konstruksi sebesar 8,88 persen; serta pertambangan dan penggalian sebesar 8,70 persen,” jelasnya.
Hal tersebut disampaikan Agnes pada Konferensi Pers soal Perkembangan Perekonomian Kalimantan Tengah triwulan III tahun 2025, di Kantor BPS setempat, Rabu (5/11/2025).
Ia menambahkan, kelima sektor tersebut secara keseluruhan menyumbang 70,55 persen terhadap total perekonomian Kalteng. Artinya, sebagian besar aktivitas ekonomi masyarakat masih bergantung pada sektor-sektor produktif berbasis sumber daya alam.
Agnes menjelaskan, sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan tetap menjadi tulang punggung utama ekonomi daerah karena memiliki peranan luas dalam penyerapan tenaga kerja serta mendukung ketahanan pangan.
“Peranan sektor ini masih sangat penting bagi perekonomian daerah, baik dari sisi kontribusi terhadap PDRB maupun dari sisi sosial ekonomi masyarakat,” ujarnya.
Selain itu, pertumbuhan industri pengolahan juga menunjukkan tren positif, seiring meningkatnya aktivitas hilirisasi hasil pertanian dan perkebunan. Sektor perdagangan dan konstruksi turut menopang pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan konsumsi dan pembangunan infrastruktur di berbagai wilayah.
BPS mencatat, pada triwulan III tahun 2025, perekonomian Kalteng tumbuh 5,36 persen (y-on-y), menunjukkan daya tahan ekonomi yang cukup kuat di tengah kondisi global yang masih penuh tantangan. (asp)










