Gerdayak Indonesia Nyatakan Dukungan soal Wacana Soeharto Jadi Pahlawan Nasional

Whatsapp Image 2025 11 09 At 3.46.46 Pm
Ketua Umum Gerdayak Indonesia, Yansen Binti

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Gerakan Pemuda Dayak (Gerdayak) Indonesia secara resmi menyatakan dukungannya terhadap wacana agar Presiden ke-2 Republik Indonesia, Soeharto, ditetapkan sebagai pahlawan nasional atas jasa-jasanya bagi bangsa dan negara.

Ketua Umum Gerdayak Indonesia, Yansen Binti, menegaskan bahwa dukungan ini bukan didasari kepentingan politik, melainkan bentuk penghargaan terhadap kontribusi besar Soeharto sejak masa perjuangan kemerdekaan hingga era pembangunan nasional.

“Kami mendukung Bapak Soeharto sebagai pahlawan nasional karena beliau sangat berjasa kepada Republik Indonesia, sejak masa revolusi kemerdekaan hingga masa pembangunan,” kata Yansen dalam keterangan resmi, Minggu (9/11/2025).

Yansen menjelaskan, pada masa mudanya Soeharto turut berjuang dalam perang gerilya dan memainkan peran penting dalam Serangan Umum 1 Maret 1949, yang menjadi salah satu momentum penting bagi pengakuan kedaulatan Indonesia di mata dunia.

Selain perannya dalam perjuangan fisik, Yansen juga menilai keberhasilan Soeharto dalam membangun pondasi ekonomi nasional selama masa pemerintahannya patut dikenang sebagai bagian dari jasa besar terhadap bangsa.

“Selama menjabat sebagai presiden, Bapak Soeharto berhasil melaksanakan berbagai program pembangunan terencana melalui Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) yang mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” ujarnya.

Ia menambahkan, keberhasilan kepemimpinan Soeharto antara lain tercermin dari capaian swasembada beras pada dekade 1980-an, keberhasilan program Keluarga Berencana (KB) yang menekan laju pertumbuhan penduduk, serta stabilitas ekonomi, politik, dan keamanan yang terjaga selama masa pemerintahannya.

Dalam pandangan Gerdayak, jasa kepahlawanan seseorang seharusnya dilihat secara objektif dan tidak terjebak pada perbedaan pandangan politik.

“Ketika kita menghargai jasa kepahlawanan seseorang, jangan dilihat dari perbedaan politik atau kepentingan apapun, kecuali kepentingan bangsa dan negara, terlepas dari kekurangan dan kekeliruan seseorang manusia, yang pasti semua manusia tak ada yang sempurna. Dan siapa yang merasa dirinya sempurna, silakan menolak,” tegas Yansen.

Gerdayak Indonesia berharap pemerintah dapat mempertimbangkan dukungan dari berbagai elemen masyarakat untuk memberikan pengakuan resmi terhadap jasa Soeharto sebagai bagian dari sejarah panjang perjuangan dan pembangunan bangsa Indonesia. (asp)