BI Kalteng Optimistis Ekonomi 2025 Tumbuh Stabil, Transaksi Digital Capai Rp2,5 Triliun

Whatsapp Image 2025 11 12 At 12.39.15 Pm
Kepala Perwakilan BI Kalteng Yuliansyah Andrias (Tengah) didampingi jajaran BI Kalteng dalam kegiatan Bincang Sore Bersama BI dan Insan Media

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA — Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kalimantan Tengah (Kalteng), Yuliansyah Andrias, menyatakan optimisme terhadap prospek ekonomi pada tahun 2025 yang dinilai tetap solid dan stabil, meski di tengah ketidakpastian global.

Hal tersebut disampaikannya dalam kegiatan Bincang Sore Bersama BI dan Insan Media yang digelar di Kantor Perwakilan BI Kalteng, Selasa (11/11/2025).

Yuliansyah menjelaskan bahwa tren pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah masih menunjukkan arah positif hingga Oktober 2025. Ia menilai, fundamental ekonomi Indonesia masih kuat, dengan sejumlah indikator makroekonomi yang terjaga.

“Secara nasional, perekonomian masih stabil. Pertumbuhan ekonomi diperkirakan berada di kisaran 4,6 sampai 5,4 persen, dengan inflasi yang tetap terjaga di target pemerintah 2,5 persen ± 1 persen,” ujarnya.

Dalam konteks kebijakan moneter, BI tetap mempertahankan suku bunga kebijakan (BI Rate) di level 4,75 persen berdasarkan hasil Rapat Dewan Gubernur BI akhir Oktober lalu.

Menurut Yuliansyah, keputusan ini menjadi sinyal positif bahwa daya tahan ekonomi nasional masih terjaga dengan baik.

“Angka 4,75 persen ini menjadi sinyal bahwa kondisi ekonomi nasional masih cukup kuat dan stabil. Kami memandang potensi inflasi tetap berada dalam rentang sasaran, nilai tukar rupiah terjaga, dan pertumbuhan kredit masih sesuai proyeksi,” jelasnya.

Ia menambahkan, pertumbuhan kredit nasional saat ini berada di kisaran 8 hingga 11 persen, sedangkan nilai tukar rupiah relatif stabil meskipun tekanan global belum sepenuhnya reda.

“Ketidakpastian global memang masih ada, tetapi tekanan eksternal mulai mereda, sehingga BI menilai belum perlu ada perubahan pada suku bunga acuan,” tambahnya.

Sementara itu, dari sisi regional, BI Kalteng mencatat kinerja ekonomi daerah juga menunjukkan tren positif. Salah satu indikator yang menonjol adalah peningkatan transaksi digital yang tumbuh pesat sepanjang tahun 2025.

“Sepanjang Januari hingga September 2025, nilai transaksi digital di Kalteng mencapai sekitar Rp2,5 triliun, dengan lebih dari 19 juta transaksi, baik tunai maupun non-tunai,” terangnya.

Peningkatan transaksi digital tersebut, kata Yuliansyah, menjadi cerminan perubahan perilaku ekonomi masyarakat yang semakin adaptif terhadap transformasi digital dan sistem pembayaran modern. Hal ini turut mendukung stabilitas ekonomi daerah dan memperkuat inklusi keuangan.

Meski demikian, BI tetap mencermati sejumlah potensi risiko ekonomi menjelang akhir tahun.

Yuliansyah menyebut, dinamika global dan faktor musiman masih bisa memberi tekanan terhadap inflasi dan nilai tukar, meski secara umum kondisi ekonomi Kalimantan Tengah tetap dalam jalur yang positif.

“Kami mencatat masih ada sejumlah potensi gangguan yang bisa memengaruhi optimisme ekonomi, baik dari sisi global maupun domestik. Namun secara umum, fundamental ekonomi Kalimantan Tengah tetap solid,” tandasnya. (asp)