BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kalimantan Tengah (Kalteng) mengusulkan dana sebesar Rp 37 Milyar kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan tahun anggaran 2021 mendatang.
Dana sebesar itu akan digunakan untuk biaya mengikuti kegiatan Pekan Olahraga Nasional (PON) pada Oktober 2021 di Papua.
Untuk merealisasikan usulan dana tersebut, sejumlah pengurus KONI Kalteng mengunjungi Komisi III DPRD Kalteng dalam rangka audiensi terkait usulan anggaran agar mendapat dukungan dari DPRD Kalteng.
Ketua Komisi III, Duwel Rawing mengatakan, pihaknya akan berusaha membantu memperjuangkan agar dana usulan pengurus KONI tersebut bisa terwujud, sehingga atlit-atlit Provinsi Kalteng dapat mengikuti PON di Papua.
“Mudah-mudahan terwujud, mengingat cabang oleh raga saya rasa juga penting untuk diperhatikan,” kata Duwel Rawing diruang kerjanya, Senin (9/11/2020).
Legislator PDI Perjuangan ini menuturkan, dana usulan tersebut harus sesuai dengan skala prioritasnya. Seperti untuk biaya-biaya pelatihan para atlit dari berbagai cabang olahraga.
Selanjutnya, kata dia, pada pembahasan anggaran 2021, baru diusulkan untuk memberangkatkan cabang-cabang olahraga unggulan atau yang berpotensi mendapat medali.
Tidak bisa kita pungkiri, imbuhnya, biaya mengikuti PON tahun 2021 ini cukup besar, karena diselenggarakan di Papua pada dua daerah di Timika dan Merauke.
“Sedangkan penginapan itu di Jayapura. Pasti perlu dana untuk tiket pesawat menuju dua daerah tadi dan juga akomodasi lainnya. Semua itu membutuhkan dana yang sangat besar,” papar mantan Bupati Katingan ini.
Namun dirinya tetap memastikan bahwa usulan anggaran pengurus KONI tersebut akan di bawa dalam pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Murni dan APBD-Perubahan Kalteng.
Dikatakannya, kegiatan usulan KONI Kalteng tersebut akan dibahas bersama pihak eksekutif pada saat pembahasan anggaran daerah. Harapannya dengan dana yang ada nanti, prestasi pada cabang olahraga bisa lebih baik lagi.
“Jika memang nanti tidak bisa semua diakomodir, minimal cabang yang berpotensi memperoleh medali bisa ikut. Tapi tentu saja kami berharap semua cabang olahraga bisa diikutkan, kalau dananya mencukupi,” tukas Duwel Rawing. (nor)