Komisi II Kunjungan Kerja ke Tapin

Anggota Komisi II DPRD Kalteng, Natalia

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Jajaran Komisi II DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) yang membidangi Ekonomi dan Sumber Daya Alam (SDA), kembali melaksanakan Kunjungan Kerja (Kunker) ke Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan (Kalsel).

Dimana kunjungan tersebut dilaksanakan dalam rangka menggali informasi serta masukan untuk meningkatkan potensi ekonomi dan pemanfaatan SDA bidang pertanian, di Bumi Tambun Bungai.

Hal ini diungkapkan Anggota Komisi II DPRD Kalteng Natalia, ketika dikonfirmasi media ini, melalui pesan WhatsApp, Selasa (15/12/2020).

“Tujuan kita melaksanakan kunjungan ke Kabupaten Tapin. Intinya untuk menggali informasi serta masukan, guna meningkatkan potensi perekonomian serta pemanfaatan SDA di bidang pertanian. Khususnya dalam pengembangan komoditi dan budidaya tanaman umbi-umbian/tanaman porang (Amorphophallus oncophyllus),” ucapnya.

Wakil rakyat dari Daerah Pemilihan (Dapil) I, meliputi Kabupaten Katingan, Gunung Mas (Gumas) dan Kota Palangka Raya ini juga mengatakan, kunker Komisi II DPRD ini dilaksanakan sejak Minggu (13/12/2020) hingga Rabu (16/12/2020) dan hasil dari kunjungan ini, nantinya akan disampaikan kepada pihak pemerintah khususnya dinas/instansi terkait.

“Kunjungan kita berlangsung selama 3 hari dan hasil dari kunjungan ini, nantinya akan kita sampaikan kepada pihak dinas/instansi terkait. Agar pengembangan tanaman umbi-umbian yang diterapkan oleh Kabupaten Tapin, bisa diimplementasikan juga di Kalteng,” ujarnya.

Dikatakan Srikandi dari Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) ini, Kalteng memiliki lahan subur yang berpotensi untuk pengembangan beragam jenis tanaman pangan. Sehingga akan sangat disayangkan apabila potensi tersebut tidak tergali secara maksimal.

“Harapan kami, potensi pertanian yang ada di Kalteng bisa tergali secara maksimal. Oleh karena itu, melalui kunker Komisi II DPRD Kalteng ke Tapin kali ini, kita mendorong agar pemerintah bisa menggali serta mengembangkan potensi pertanian di wilayah kita, khususnya tanaman pangan,” demikian kata Natalia. (ega)