BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Adiah Chandra Sari mengatakan upaya pelestarian bangunan budaya yang ada di Kalimantan Tengah harus terus dikembangkan agar nantinya kelak generasi masa depan mengenal dan mencintai.
“Upaya pelestarian bangunan budaya harus terus dikembangkan, agar kelak generasi masa depan mengenal dan mencintai situs-situs budaya yang ada. Pelestarian Bangunan Bercorak Kebudayaan Bentuk Manifestasi Kearifan Lokal,” katanya dalam pembukaan Rapat Koordinasi Budaya se-Kalimantan Tengah di Puruk Cahu Kabupaten Murung Raya, Rabu (23/3/2022).
Acara rakor ini di rangakai dengan kegiatan diantaranya Peletakan Batu Pertama Pembangunan Lopo Betang Perdie M. Yoseph yang berada di Bumi Perkemahan Pramuka Puruk Cahu Seberang, Kabupaten Murung Raya.
Terkait dengan hal itu, Adiah menyebut bahwa pembangunan Lopo Betang PMY di Puruk Cahu memiliki nilai strategis dalam upaya pelestarian kebudayaan, khususnya pelestarian bangunan bersejarah dan memiliki nilai kearifan lokal yang tinggi.
“Membangun berarti melestarikan, Palsafah Huma Betang jangan sampai suatu saat hanya menjadi cerita, bahkan generasi penerus hanya bisa melihat dari literatur, sementara fisiknya sudah punah, karena kurangnya perhatian terhadap pelestarian,” tungkasnya. (asp)