BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Enam hari berlalu peristiwa pembunuhan Pasutri Ahmad Yendi (50) dan Fatnawati (46), belum ada titik terang mengenai identitas pelaku. Minimnya saksi mata kejadian menyebabkan kepolisian kesulitan mengungkap kasus tersebut.
Kapolresta Palangka Raya Kombes Pol Budi Santosa mengatakan, sudah ada 15 saksi yang diperiksa dalam peristiwa tersebut. Mereka adalah keluarga, anak korban dan rekan kedua korban yang melakukan komunikasi melalui handphone.
“Saksi mata hanya ada anak korban yang saat itu melihat sekilas kemudian melarikan diri,” katanya, Kamis (29/9/2022).
Minimnya saksi mata disebabkan kondisi kejadian saat itu tengah hujan, sehingga lingkungan sekitar menjadi sepi. Upaya optimal terhadap CCTV yang ada terus dilakukan.
“Tidak banyak keterangan yang bisa diambil dari anak korban karena hanya melihat sekilas. Keterangannya pelaku dalam kondisi telanjang sambil memegang senjata tajam jenis parang,” jelasnya.
Budi menegaskan, pencarian terhadap barang bukti alat yang digunakan untuk membunuh terus dilakukan. Kemungkinan pelaku membawa atau mengambil Sajam dari rumah korban terus didalami.
“Di rumah tersebut ada dua Sajam jenis parang, saat ini yang baru ditemukan hanya satu. Kami mengharapkan masyarakat turut membantu jika menemukan informasi sekecil apapun. Informasi yang didapat akan diperiksa dan didalami,” tegasnya. (yud)
