BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Sekretaris Daerah Provinsi Kalteng, H. Nuryakin mengatakan, keberadaan pokjanal posyandu sangat berperan penting dalam penurunan angka stunting, karena salah satu cara untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi.
Posyandu adalah salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam menyelenggarakan pembangunan kesehatan, dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi.
“Keberadaan Pokjanal Posyandu juga sangat berperan penting dalam penurunan angka stunting yang belakangan ini gencar dibicarakan di dunia Kesehatan,” ucap Nuryakin di sela-sela pembukaan rakor pokjanal posyandu se-Kalteng, Senin (7/2/2023).
Dirinya menjelaskan, bahwa dari Studi Kasus Gizi Balita Indonesia (SSGBI) prevalensi di tahun 2019 mencapai 32,3 persen dan berdasarkan hasil studi tahun 2021 angka prevalensi turun menjadi 27,4 persen dan dengan target di tahun 2024 adalah 15,38 persen.
“Sedangkan dari hasil Riskades yang dilakukan setiap lima tahun sekali, angka prevalansi stunting di Provinsi Kalimantan Tengah trennya terus mengalami penurunan yaitu 41,3 persen pada tahun 2013 dan 34 persen pada tahun 2018,” ucap Nuryakin.
Berdasarkan hal ini, Pemprov Kalteng imbuhnya, menjadikan percepatan penurunan stunting sebagai salah satu prioritas, terlebih percepatan penurunan stunting telah ditetapkan sebagai salah satu agenda prioritas pembangunan oleh pemerintah pusat dan masuk dalam strategi nasional.
“Maka dari itu kita perlu merancang strategi penguatan Pokjanal Posyandu di Kalimantan Tengah,” pungkas Nuryakin. (asp)