Pemprov Kalteng dan Smile Train Gelar Baksos Operasi Bibir Sumbing

pk

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA melalui RSUD dr. bersama Yayasan Smile Train Indonesia menggelar kegiatan Bakti Operasi Bibir Sumbing, Bibir dan Langit Langit di RSUD dr. Doris Sylvanus ruang Melati, Sabtu (11/2/2023).

Plt. Direktur RSUD dr. Doris Sylvanus, Ady Fraditha mengatakan bahwa Kalteng, H. bersama Ketua TP-PKK Provinsi Kalteng, Ivo Sugianto Sabran sangat merespons penuh dan mendukung penuh kegiatan ini dengan memberikan tali asih berupa bingkisan sebagai bentuk kepedulian kepada anak-anak di Kalteng.

Ady Fraditha menjelaskan, ada tahapan-tahapan dalam menjaring pasien-pasien bibir sumbing, yakni menemukan pasien-pasien yang bibir sumbing tentunya berkoordinasi dengan semua kabupaten.

“Kabupaten menginformasikan melalui Dinas Kesehatan atau lembaga-lembaga tentang adanya masyarakat atau anak yang bibir sumbing, setelah dapat data itu kemudian data dikumpulkan di Kota Palangka Raya oleh tim yang menangani bibir sumbing ini. Kemudian setelah data terkumpul, semua orang tuanya dipanggil ke Palangka Raya,” ungkapnya.

Tahapan selanjutnya yaitu di RSUD dr. Doris Sylvanus, anak-anak tersebut dilakukan screening penjaringan atau pemilahan karena anak-anak yang mengalami dan tidak diperbolehkan melakukan operasi bibir sumbing.

“Dari 27 orang yang terdaftar, yang datang ke RSUD dr. Doris Sylvanus hanya 26 anak dan yang terjaring ada 19 anak, sisanya tidak bisa mengikuti operasi bibir sumbing karena mengalami sakit batuk dan pilek. Dari 19 anak tersebut, lama waktu operasi bervariasi tergantung berat ringannya bibir sumbing, yang semakin komplek tentunya akan semakin lama,” sebut Ady.

Lebih lanjut dijelaskan terdapat tiga dokter yang menanganinya operasi bibir sumbing dan langit-langit kali ini diantaranya dua dokter dari luar provinsi dan satu dokter dari RSUD dr. Doris Sylvanus.

“Mereka adalah dokter spesialis bedah plastik. Bibir sumbing ini bukan sesuatu yang emergency sebetulnya, tapi bibir sumbing dapat mengganggu tumbuh kembang mereka. Bisa dibayangkan bagaimana mereka berkomunikasi dan secara psikologis dia akan tidak percaya diri,” imbuhnya.

Diungkapkan oleh Ady, dilatarbelakangi hal diatas maka pemerintah peduli akan hal tersebut, maka operasi lebih dini lebih baik. Operasi bibir sumbing merupakan kegiatan yang dibutuhkan oleh masyarakat. Menurutnya dengan adanya kegiatan pelayanan seperti ini mereka pasti akan sangat tertolong.

“Mereka yang kita rawat ini, kita jamin sepenuhnya, tidak ada pungutan satu rupiah pun, ini gratis. Ini merupakan bantuan dari organisasi peduli kemanusiaan, mereka minta kita memfasilitasi. Selama penyembuhan tetap kami monitoring melalui kontak ke orang tua. Harapannya anak-anak Kalteng adalah menjadi harapan bangsa dan negara karena salah satu penyebab penghambat dari tumbuh kembang anak adalah bibir sumbing”, tandasnya. (MMCKalteng/asp)