Pelayanan Publik dan Pendidikan Harus Ditingkatkan

PALANGKA RAYA – Anggota DPRD Kalimantan Tengah Ferry Khaidir meminta pemerintah provinsi agar lebih giat dan optimal meningkatkan pelayanan publik, sarana dan prasarana pendidikan dan kesehatan serta lainnya yang berkaitan langsung kepada masyarakat.

“Pelayanan publik dan sarana prasana pendidikan yang sangat perlu diperhatikan serta ditingkatkan pemprov yakni Kabupaten Kotawaringin Timur dan Seruyan. Misalnya seperti pembuatan administrasi kependudukan, baik kartu keluarga (KK), kartu tanda penduduk (KTP) dan lainnya, perlu lebih ditingkatkan pelayanannya,” kata Ferry di Palangka Raya, Selasa (5/11/2019).

Anggota Komisi I DPRD Kalteng itu juga mengingatkan data masyarakat yang sudah direkam di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil jangan sampai hilang. Sebab, dampaknya akan memengaruhi masyarakat dalam mengurus administrasi.

Dia mengatakan pemerintah juga perlu mempermudah proses pengurusan dan pencabutan berkas kepada masyarakat yang ingin pindah domisili, dan cukup hanya dilakukan di Disdukcapil setempat, tidak perlu kembali ke daerah asal.

Pencabutan berkas ini cukup dilakukan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil), sehingga masyarakat yang ingin pindah domisili tidak perlu kembali ke tempat asalnya hanya untuk mencabut berkas.

“Sistem sekarang inikan harus mempermudah, sehingga yang ingin pindah domosili tidak lagi pulang pergi menghabiskan biaya hanya untuk cabut berkas. Jadi cabut berkas hanya dari satu tempat,” kata Ferry.

Mengenai pendidikan, politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu menyatakan bahwa pemerintah masih perlu memerhatikan penempatan tenaga pendidik di daerah pelosok, khususnya di Pulau Hanaut dan Seranau yang sampai sekarang masih kekurangan guru.

Dia mengatakan sekalipun selama ini sudah dilakukan rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tenaga pendidik atau guru untuk mengisi kekosongan di daerah-daerah ujung. Namun, karena banyak yang meminta pindah setelah penempatan, maka membuat kekosongan kembali terjadi.

“Kadang-kadang jarang di tempat karena alasan pulang menemui keluarga, ada juga yang meminta pindah, sehingga terus terjadi kekosongan. Ini perlu diperhatikan pemerintah,” pungkas Ferry. (ant/ari)