BALANGANEWS, PULANG PISAU – Entah apa yang merasuki Hengky Nurdian (24) alias Kiki, warga Jl Pembangunan Rt 11, Kelurahan Pulang Pisau ditemukan tak bernyawa di teras depan rumah ayah tirinya di Jl Pembangunan Rt 11 dengan kondisi telungkup dan mulut berbusa, Sabtu (5/8/2020) pukul 11.30 WIB.
Diduga korban keracunan setelah mengonsumsi obat keras dioplos dengan alkohol. Menurut keterangan kepolisian, korban ditemukan pertama kali oleh ayahnya Julianto (49). Saat itu orang tua tiri korban sedang bekerja di sawah. Saat kembali ke rumah ia kaget melihat kondisi anaknya terbaring telungkup di teras rumah.
Kapolres Pulang Pisau AKBP Yuniar Ariefianto melalui Kapolsek Kahayan Hilir Ipda Widodo membenarkan korban meninggal dunia diduga usai mengonsumsi minuman beralkohol dicampur dengan obat keras.
“Korban pertama kali ditemukan ayah tirinya Julianto (49) saat pulang dari sawah pukul 11.30 WIB. Saat tiba di rumah, ayahnya melihat korban dalam kondisi rebah tengkurap di depan teras rumahnya dengan kondisi mulut mengeluarkan busa,” ujar dia.
Melihat kondisi anaknya tersebut, kata Kapolsek, ayah tiri korban memberitahukan tetangganya Nurdinsyah (29) dan melaporkan ke Polsek Kahayan Hilir.
“Kita langsung melakukan olah TKP dan berkoordinasi dengan pihak RSUD Pulpis. Setelah dilakukan pengecekan kondisi korban sudah meninggal dunia dengan mulut mengeluarkan busa serta aroma alkohol dari mulut korban,” beber Kapolsek.
Ia membeberkan, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Kemudian korban di bawa ke RSUD Pulpis untuk dilakukan Visum Et Revertum.
Berdasarkan hasil VER dari dokter jaga RSUD Pulpis korban meninggal diduga karena keracunan obat dan alkohol.
“Sementara kita telah mengamankan barang bukti berupa, 1 lembar celana karet warna putih dan1 lembar kaos oblong warna biru abu-abu yang di pakai korban,” ucap dia.
Ia menambahkan, tindakan yang telah diambil, pihaknya telah melakukan olah TKP, memeriksa saksi-saksi, melakukan Visum Et – Revertum, dan melakukan penyelidikan serta penyidikan lebih lanjut.
“Meski tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban, namun kita tetap melakukan proses penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut,” tutur Widodo. (nor)