SAMPIT – Jenazah pria tanpa identitas yang ditemukan mengapung di Sungai Mentaya Kabupaten Kotawaringin Timur pada Sabtu (12/10) lalu, ternyata merupakan penumpang kapal milik PT Dharma Lautan Utama (DLU) tujuan Surabaya Jawa Timur.
“Setelah diperiksa di kapal ada ditemukan tas milik almarhum. Dari rekaman CCTV di kapal, dia memang sempat terlihat melintas di salah dek kapal,” kata Manajer PT DLU Sampit, Hendrik Sugiharto, Senin (14/10/2019).
Berdasarkan data identitas yang ditemukan tertinggal di kapal, pria malang itu bernama Moh Slamet (51) beralamat Desa Balung Lor Kecamatan Balung Kabupaten Jember Jawa Timur. Dia menumpang KM Kirana III tujuan Surabaya, diduga hendak pulang ke kampung halamannya.
Saat ditemukan di perairan Desa Ganepo Kecamatan Seranau, kondisi jenazah Slamet sudah membengkak dan mulai busuk. Petunjuk bahwa pria itu merupakan kapal diketahui dari gelang yang masih melekat di tangannya yang merupakan gelang khusus sebagai tanda penumpang kapal laut tersebut.
Setelah ditelusuri, pihak kapal menemukan tas berisi identitas Slamet. Hal itu diperkuat rekaman kamera tersembunyi atau CCTV (closed circuit television) yang menangkap gambar Slamet sempat terlihat saat kapal berjalan sekitar satu jam dari Pelabuhan Sampit.
Belum diketahui apakah Slamet terjatuh, sengaja menceburkan diri atau korban kejahatan orang lain yang mendorongnya ke laut. Hal ini masih menjadi tanda tanya karena belum ada penumpang yang mengetahui kejadian itu.
Hendrik menegaskan, pihaknya tetap akan memberi santunan kepada keluarga korban. Sedangkan santunan terkait kecelakaan, merupakan ranah PT Jasa Raharja.
“Kejadian ini sudah kami sampaikan kepada pimpinan kami. Perusahaan kami akan memberi santunan kepada keluarga korban,” kata Hendrik.
Sementara itu informasi dihimpun, musibah ini sudah dikabarkan kepada pihak keluarga Slamet di kampung halamannya. Pihak keluarga meminta bantuan agar jenazah Slamet dimakamkan di Sampit pada Selasa pagi. (ant/ari)
