BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Faktor kesepian dan menjalin hubungan jarak jauh memicu banyak terjadinya korban pemerasan akibat Video Call Sex (VCS) di Palangka Raya.
Hingga 2023 ini, terdapat 18 kasus pemerasan akibat VCS yang diterima oleh Tim virtual Bid Humas Polda Kalteng.
Adapun korban menyasar ke seluruh lapisan kalangan masyarakat, baik mahasiswa, ASN dan para ibu rumah tangga.
Kabid Humas Polda Kalteng, AKBP Erlan Munaji, melalui Ketua Tim Virtual Police, Ipda H. Shamsuddin, mengatakan
para korban nekat melakukan VCS bersama pelaku akibat merasa kesepian.
Kemudian korban mencari kebahagiaan dengan berkenalan dengan lawan jenisnya di media sosial hingga muncul adanya perasaan cinta.
“Jadi secara keseluruhan korban ini adalah orang-orang yang kesepian. Misalkan janda, duda, ada yang rumah tangganya tidak harmonis dan mencari pertemanan di media sosial,” katanya, Selasa (16/5/2023).
Karena dibutakan oleh perasaan, para korban kemudian menjadi tidak waspada dan bersedia melakukan VCS hingga menjadi korban pemerasan.
Untuk itu dirinya mengimbau kepada seluruh masyarakat, agar berhenti melakukan aksi tanpa busana di depan kamera. Pasalnya hal tersebut hanya akan merugikan diri sendiri.
“Sejauh ini, pelaku rata-rata berada di daerah Sumatera. Yang melaporkan secara resmi itu 1, yang lain minta tidak diperpanjang kasusnya, asalkan videonya tidak disebar atau dapat dihapus,” tuturnya. (yud)