BALANGANEWS, PULANG PISAU – Kasus Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Indonesia hari-hari ini terus mengalami peningkatan. Tercatat per-Senin 8 Juni 2020, total kasus yang terjadi di Indonesia sebanyak 32.033 pasien positif dengan tingkat kematian (Fatality Rate) mencapai 1.883 kasus.
Dari 32.033 kasus positif itu, didominasi oleh kelompok rentang usia 45-65 tahun. Bahkan kasus meninggal dunia juga didominasi kelompok ini. Penyebabnya, kalangan Lanjut Usia (Lansia) ini rata-rata memiliki penyakit penyerta atau Comorbid. Seperti diabetes, asma, hipertensi, penyakit jantung bahkan kanker.
Di Kabupaten Pulang Pisau, pasien positif Covid-19 kini berjumlah 9 orang positif dengan 1 kasus meninggal dunia, dan 5 di antaranya dinyatakan sembuh. Pasien positif meninggal dunia itu dikonfirmasi merupakan pasien Lansia dan memiliki Comorbid yaitu penyakit jantung.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pulang Pisau yang juga Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Pulang Pisau, dr Muliyanto Budihardjo, MHlth Sc mengungkapkan realita bahwa individu rentang usia 45-65 tahun sangat rentan terpapar Covid-19.
“Sistem imun sebagai pelindung tubuh bagi orang dengan usia lanjut tidak bekerja sekuat ketika masih muda. Inilah alasan mengapa orang Lansia rentan terserang berbagai penyakit, termasuk COVID-19 yang disebabkan oleh virus Corona,” ujar Muliyanto saat dibincangi media ini via seluler, Selasa (9/6/2020).
Selain itu, ungkap Mul, rata-rata usia lanjut memiliki penyakit bawaan atau Comorbid, seperti diabetes, hipertensi, asma, penyakit jantung bahkan kanker. “Hal ini bisa meningkatkan risiko atau bahaya infeksi virus Corona. Komplikasi yang timbul akibat Covid-19 ini juga akan lebih parah bila penderitanya sudah memiliki penyakit-penyakit tersebut,” kata dia.
Bahkan bukan hanya menyebabkan gangguan pada paru-paru, infeksi virus Corona juga bisa menurunkan fungsi organ-organ tubuh lainnya, sehingga kondisi penyakit kronis yang sudah dimiliki penderita akan semakin parah, bahkan sampai mengakibatkan kematian.
Pada penderita gagal jantung, dimana jantungnya sudah mengalami kepayahan dalam memompa darah, gangguan paru-paru akibat infeksi virus Corona akan membuat jantung harus bekerja lebih keras untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Hal ini tentu dapat memperburuk kondisi jantung.
“Ini mungkin terjadi pada pasien positif yang meninggal dunia di tempat kita, karena menurut diagnosa awal pasien tersebut memiliki riwayat penyakit jantung dengan rentang usia 45-65 tahun pula,” papar Muliyanto lagi.
Kendati demikian, bukan berarti usia muda tidak memiliki risiko terpapar Covid-19. Justru mereka yang berusia muda rentan juga menjadi penyebar virus. Pasalnya, meski telah terjangkit, tidak ada gejala medis yang dirasakan.
“Inilah menjadi hal yang mendasar sehingga persebarannya semakin cepat. Apabila ini menular ke saudara-saudara kita yang usianya lebih tua dan rawan maka ini akan menjadi masalah yang serius untuk keluarga kita,” katanya.
Muliyanto juga berbagi tips untuk melindungi orang tua Lansia agar terhindar dari bahaya Covid-19, antara lain rajin mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun atau menggunakan hand sanitizer, menggunakan masker saat sedang sakit, menghindari kontak dengan orang sakit, menghindari pergi ke tempat ramai, seperti pasar, terminal dimana tempat berkumpulnya orang.
“Kita harus ingatkan ini berulang-ulang, agar tidak menyentuh wajah, mata, hidung dan mulut sebelum mencuci tangan. Mengonsumsi obat secara rutin untuk penyakit yang diderita, mengunjungi atau berkonsultasi dengan dokter sesuai jadwal yang ada,” demikian ucap Muliyanto Budihardjo. (nor)