BALANGANEWS, PULANG PISAU – Tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Kabupaten Pulang Pisau cukup tinggi akhir-akhir ini. Meskipun masih terjadi penambahan 1 kasus konfirmasi warga asal Desa Sidodadi, Kecamatan Maliku per Rabu (29/7/2020) kemarin. Namun dari 44 pasien kasus korfirmasi, sebanyak 31 orang dinyatakan sembuh, dan 2 meninggal dunia.
Plt Direktur RSUD Pulang Pisau, dr Muliyanto Budihardjo mengatakan, secara medis memang belum ada obat atau vaksin yang menyembuhkan pasien virus corona ini. Menurutnya herd immunity atau daya tahan tubuh alami pasien-lah yang dapat menyembuhkan sendiri. “Kalau imunnya kuat, proses sembuhnya lebih cepat,” kata Muliyanto kepada BALANGANEWS, Kamis (30/7/2020).
Untuk meningkatkan imunitas, lanjut dr Mul, sapaan akrabnya, RSUD Pulang Pisau telah melakukan berbagai inovasi proses penyembuhan salah satunya dengan cara memberikan semangat dan motivasi kepada pasien untuk mempercepat proses penyembuhannya.
“Selama ini RSUD Pulang Pisau menerapkan pola penyembuhan seperti itu, terutama bagi pasien konfirmasi tanpa gejala atau tanpa keluhan, kasus konfirmasi tanpa gejala ini lebih cepat sembuh karena imunitas tubuhnya cenderung baik,” ujar dr Mul.
Di RSUD Pulang Pisau, imbuhnya, selain diberikan semangat dan motivasi, pasien konfirmasi dalam perawatan juga diberikan asupan vitamin dan antivirus, pengecekan kesehatan secara rutin, dan makan-makanan yang bergizi, istirahat dan tidur yang cukup, serta dianjurkan pula olahraga.
Tapi, sambungnya, tak hanya kondisi fisik, kondisi pikiran juga harus positif. Dia meminta masyarakat tak cemas berlebihan. Kecemasan dapat menurunkan imunitas tubuh. “Tidak semua yang kontak akan sakit. Yang sakit, imunitas tubuhnya rendah,” kata dr Mul.
Namun Muliyanto tetap mengingatkan, saat ini kasus penyebaran Covid-19 di Pulang Pisau sudah transmisi lokal. Dia berharap adanya penguatan protokol kesehatan di tempat keramaian, termasuk juga tempat kerja yang tertutup, makan-makan bersama, yang menjadi sebab berkumpulnya massa, karena berpotensi menjadi tempat penularan Covid-19.
“Meskipun angka kesembuhan tinggi, tapi protokol kesehatan tetap kita laksanakan, karena potensi penyebaran juga masih tinggi melalui kerumunan massa dan tempat-tempat yang tertutup,” ucapnya. (nor)