BALANGANEWS, PULANG PISAU – Luapan kegembiraan dan rasa bahagia terpancar di wajah Eka Dadi Putra, warga Kecamatan Maliku, Kabupaten Pulang Pisau. Dia seorang pembantu polisi (Banpol) di Mako Polsek Maliku yang diterima jadi anggota Polri lulusan siswa tamtama.
Kisah Eka ini cukup menarik perhatian. Perjalanannya mewujudkan cita-citanya menjadi anggota polisi bisa menjadi inspirasi bagi anak muda lain yang bercita-cita sama. Semangat dan perjuangan Eka patut ditiru.
Walaupun berasal dari keluarga tidak mampu, dan menyambi bekerja membantu anggota Polsek Maliku tak menyurutkan semangat perjuangannya meraih cita-cita. Akhirnya Eka dinyatakan lulus seleksi siswa tamtama Polri.
Eka akan menjalani pendidikan polisi dengan durasi selama lima bulan dengan output lulusannya berpangkat Bhayangkara Dua (Bharada). Selama Pendidikan Tamtama Kepolisian akan diajarkan fungsi teknis Kepolisian Lalu Lintas, Intelijen, Reserse dan Binmas.
Kedua orang tua Eka hanya sebagai penjaga kebun sawit milik salah satu pondok pesantren yang ada di Kecamatan Maliku. Penghasilan orang tuanya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Bahkan, dikabarkan ayah Eka sebelumnya pernah menjadi kaum masjid.
Kapolsek Maliku IPDA Laaser Kristovor dan anggotanya prihatin dengan kondisi Eka. Namun mereka kagum melihat semangat Eka ingin menjadi anggota polisi.
“Eka ini kesehariannya membantu kami di Mako Polsek Maliku, dan dia bersemangat sekali mewujudkan cita-citanya menjadi anggota Polri,” kata Kapolsek Maliku.
Berkat semangat dan kegigihannya itulah, serta dukungan dari Kapolsek Maliku, hingga akhirnya harapan Eka menjadi seorang polisi tercapai. “Karena semangat dan perjuangannya Eka berhasil, patut diacungi jempol,” kata Kapolsek.
Dikisahkan Laaser, saat hendak mengikuti tes polisi itu, kondisi Eka memang tidak memiliki apapun, termasuk uang. Namun, lanjut Laaser, saat itu tetap diberikan semangat dan dukungan penuh oleh jajaran Polsek Maliku, hingga akhirnya Eka berhasil lolos.
“Eka ini memang membantu di lingkungan kita. Usai melaksanakan tugasnya di Polsek, Eka sering kita suruh untuk berolahraga antara pukul 10 hingga pukul 11 siang untuk menjadikan fisiknya,” ucap Laaser saat menceritakan sedikit kisah perjalanan Eka sebelum menjadi seorang anggota polisi.
Laaser menambahkan, pihaknya mendorong anak-anak muda berpotensi menjadi anggota polisi untuk tetap semangat dan berjuang. “Artinya jangan takut hendak daftar polisi, harus percaya diri, karena masuk polisi tidak dipungut biaya,” tukasnya.
Kegembiraan itu tidak hanya dirasakan Eka, Kapolsek Maliku pun bernazar jika Eka diterima menjadi anggota Polri dia akan sujud syukur dan jungkir balik di halaman Mako Polsek Maliku. Nazar itu pun dipenuhi Kapolsek Maliku, IPDA Laaser Kristovor. “Saya penuhi nazar saya dengan melakukan jungkir balik dan sujud syukur di halaman Mako Polsek Maliku,” tutur Laaser. (nor)