ASRIANOOR, PULANG PISAU
“Saya sepertinya sudah ditakdirkan menjadi seorang politisi, kata orang politisi itu akan terus maju jika ada kesempatan, dan berhenti saat popularitasnya turun,” kata Edy mengawali percakapan dengan penulis baru-baru ini.
Menarik menyimak kisah perjalanan karir Edy Pratowo ini. Jejak politiknya konstan, namun sesekali mengalami lompatan grafik yang cukup signifikan dan cenderung naik tajam. Lompatan grafik itu masih terjadi hingga hari ini.
Dengan ditunjuknya ia mendampingi calon petahana Sugianto Sabran sebagai calon wakil Gubernur Kalteng 2020, karir politiknya semakin menjulang.
Selain menarik, perjalanan karir Edy juga menginspirasi. Iya, menginspirasi! Rasanya tepat untuk menggambarkan perjalanan hidup seorang Edy Pratowo di masa mudanya. Kisahnya bisa menginspirasi pemuda-pemudi milenial zaman now.
Dimulai pada tahun 1994, adalah tahun Edy Pratowo mulai aktif berperan di masyarakat. Melalui tulisannya di salah satu media harian Kalsel, Edy banyak menyampaikan informasi penting. Dari profesinya sebagai jurnalis, pergaulan Edy semakin luas.
Banyak pejabat kenal baik dengannya. Akrab dengan tokoh Partai Golkar Kabupaten Kapuas, Puding LH Bangkan merupakan pintu gerbang masuk bagi Edy menuju gedung DPRD Kabupaten Kapuas.
Saat menjadi anggota DPRD, Edy tak melepas begitu saja atribut jurnalisnya. Sekitar tahun 2001, Edy bersama seorang pengusaha waktu itu, Timotius Mahar membuat media baru lokal Kabupaten Kapuas dengan nama Tabloid Target. Edy saat itu menjadi Pemimpin Redaksi-nya.
Seseorang pernah bercerita kepada penulis. Pada tahun 2002 pernah mengunjunginya untuk melamar bekerja sebagai jurnalis di Tabloid Target. Kala itu rumah Edy Pratowo dan keluarga masih sederhana di Jl Seroja Kuala Kapuas.
“Saat itu Edy sakit demam. Namun saya tetap dipersilakan masuk ke ruang kamar tidurnya. Luar biasa! Padahal saya baru kenal dan belum pernah bertemu dengannya,” kata Agus bernostalgia mengisahkan pertemuan pertama kali dengan sosok Edy Pratowo.
Kesan pertama yang membekas di hati Agus adalah sosok Edy Pratowo begitu ramah, bahkan kepada orang baru dia kenal. Alhasil dia diterima menjadi wartawan di Tabloid Target yang dipimpin Edy Pratowo saat itu.
Sekali seminggu, setiap tabloid terbit, Agus mengantar tabloid ke rumahnya. Dalam pertemuannya banyak yang dibicarakan. Agus mengaku banyak mendengar dan mengambil pelajaran dari sekian kali diskusi mereka. Hingga saat ini, Agus menganggap Edy Pratowo adalah seorang mentor yang handal untuk memotivasi orang lain.
“Terutama orang seperti saya, yang saat itu masih relatif muda, apa yang kami diskusikan sangat menginspirasi sekali,” kata Agus yang sekarang sukses bekerja di sebuah media terkemuka di Banjarmasin.
Tahun 2002, Edy Pratowo ditarik ke Kabupaten Pulang Pisau hasil pemekaran baru Kabupaten Kapuas. Jadilah kemudian Edy Pratowo anggota DPRD Kabupaten Pulang Pisau untuk masa bhakti 2003-2004.
Saat pemilihan legislatif tahun 2004, Edy terpilih kembali dan berhasil menduduki posisi Ketua DPRD Kabupaten Pulang Pisau. Empat tahun menjalani sebagai Ketua DPRD Pulang Pisau, ia kemudian dipinang Bupati saat itu, Achmad Amur menjadi Wakil Bupati Pulang Pisau untuk maju pada Pilbup Pulang Pisau periode 2008-2013.
Selama 5 tahun mendampingi Achmad Amur sebagai wakil bupati, Edy kemudian bertaruh nasib maju sebagai Bupati Pulang Pisau periode 2013-2018, dan berhasil. Periode ke-2 tahun 2018-2023 ia kembali mengulang kesuksesannya.
Pada periode ke-2 ini, di tahun ke-2 masa kepemimpinannya sebagai Bupati, tiba-tiba ia didaulat mendampingi calon gubernur Kalteng Sugianto Sabran maju Pilkada Kalteng 2020. Namanya pun menjadi buah bibir masyarakat Kalteng. Ia kemudian dikenal sebagai sosok calon pemimpin Kalteng yang layak diperhitungkan.
“Kita ambil kesempatan ini, dan Insyaallah niat kita mulia untuk membangun Provinsi Kalteng bersama Bapak Sugianto Sabran,” ucap Edy menutup perbincangan.