Puisi: Hiperbola

Ilustrasi (Sumber: Loker Seni)

Tatkala mencintai menggunakan majasku sendiri

Terlampau hiperbola sukar kau pahami

Apa sebabnya?

Ya, karena kau dan aku berbeda

Bagai air dan api

Hitam dan putih

Siang dan malam

Kapan kita bertemu, untuk bersatu?

Kau seolah baru hidup kemarin sore

Sedangkan aku sudah menatap rembulan ribuan malam

Kau ungkapkan bahwa kita terus bersama walau apapun yang melanda

Berisik!

Kau terlalu histeris dalam imaji

Tanpa sadar kau mengingkari janji sehidup semati

Ucapanmu keterlaluan dan menyayat hati

Janganlah sembarangan dan jawablah ini pertanyaan

Antara aku dan kau, hiperbola siapa yang paling menakutkan?

Palangka Raya, 13 Juni 2020