Karya: Rahmi Nurfitriana
Masih melekat di telinga
Gemuruh riuh ragam cerita
Dan ketika mata hampir terpejam
Masih saja isi kepala bersuara
Ah, mengapa demikian?
Sangat sulit aku melupakan
Walau di tengah gemuruh yang tak pernah padam
Sekali-sekali ada hening yang diam-diam menyusup
Sebuah asa menyelamatkanku
Dari sedih-sedih yang telah lalu
Sedikit senyum telah terlukis
Beberapa luka telah terkikis
Hening, tempat jiwa bersandar
Aku mengucapkan harapan dengan sadar
Palangka Raya, 2024