Puisi: Ketika Sang Bunga Menangis

Screenshot (63)
Gambar: Kompasiana

Dalam rindu yang bertumpahan
Perasaan yang tidak terbendung
Ini sangat parah
Bayang semu menjelajah

Ingat janji, di hadapan bunga yang bermekaran
Asa yang berlipat ganda bertebaran
Kini, kelopak bunga perlahan berkelana
Pergi, menjauh dari ranting yang telah lama menjaganya

Sang bunga menangis
Tatkala hujan turun
Disembunyikannya air mata kesedihan
Namun pilu tetap tergambarkan

Bagaimana kembali yakin pada cinta?
Sementara, yang nyata adalah rasa sakitnya
Namun suasana alam yang mendamaikan
Sang bunga mempertahankan senyuman
Palangka Raya, 2023