Karya: Rahminurfitriana
Hujan yang tak sempat reda,
Tersimpan di sela napas yang tak pernah benar-benar lega
Langit dalam dada…
Terlalu lama menggenggam petir…
Langkah terus tergerak
Walau tanah pernah menolak
Dan jejak yang tertinggal
Tak selalu bisa disebut perjalanan
Pernah ada musim semi di mata
Ia gugur satu-satu sebelum sempat berbunga
Waktu berlalu membawa bekas
Dan semua luka diberi nama diam
Palangka Raya, 2025