Karya: Rahmi Nurfitriana
Sajak-sajak tertulis tiap malam
Di antara detak waktu yang gamang
Melukiskan tawa yang pernah hangat
Serta luka yang masih menetap
Sang Juli tak pernah benar-benar ramah
Ialah bayang-bayang pedih
Mengingatkan pada tatapan resah
Dan suara yang perlahan menghilang dari ingatan
Maka biarlah Juli tetap menjadi cerita
Tempat luka dan cinta dalam kata
Palangka Raya, 2025