Puisi: Manusia di Pertigaan

Sesosok manusia terdiam kaku di sebuah pertigaan

Dalam benak menciptakan ribuan kegelisahan

Ia takut memulai langkah…

Sebab, tak lagi mengenal arah…

Dan tiba-tiba…

Pekik hati meneriakinya

Menjadikan bola mata sedikit berkaca-kaca

Segenap keresahan menyeka air mata

Adalah sepi…

Gumpalan yang kala itu menghantui

Adalah sunyi…

Menghantam keras, meracuni hati

Ia pun tersadar…

Kekuatannya ternyata masih lancar

Hanya saja merasa lemah

Hanya saja mudah menyerah

Dan di suatu hari…

Ia mulai mengerti…

Musuhnya adalah ketakutannya

Dilema adalah kecemasannya

Sepi pun ia bunuh

Meyakini diri yang sebenarnya tak pernah jatuh

Sunyi pun ia lempar

Sebab telah yakin, kesedihan tak lagi membuatnya gempar

Palangka Raya, 2021