Sesosok manusia terdiam kaku di sebuah pertigaan
Dalam benak menciptakan ribuan kegelisahan
Ia takut memulai langkah…
Sebab, tak lagi mengenal arah…
Dan tiba-tiba…
Pekik hati meneriakinya
Menjadikan bola mata sedikit berkaca-kaca
Segenap keresahan menyeka air mata
Adalah sepi…
Gumpalan yang kala itu menghantui
Adalah sunyi…
Menghantam keras, meracuni hati
Ia pun tersadar…
Kekuatannya ternyata masih lancar
Hanya saja merasa lemah
Hanya saja mudah menyerah
Dan di suatu hari…
Ia mulai mengerti…
Musuhnya adalah ketakutannya
Dilema adalah kecemasannya
Sepi pun ia bunuh
Meyakini diri yang sebenarnya tak pernah jatuh
Sunyi pun ia lempar
Sebab telah yakin, kesedihan tak lagi membuatnya gempar
Palangka Raya, 2021