Puisi: Cahaya Mentari

Kala detik yang berganti menit

Lalu menjadi hari kembali membuat panik

Kabar duka beberapa kali memekik

Bencana terjadi dan cukup sakit

Diri, seolah berada pada sesi di cuaca mendung

Kerap merindukan sang mentari

Diri, berharap selalu terlindung

Cahaya nan lembut semoga kembali

Memeluk erat dengan hangat

Meski terik namun tak menjerat

Penuh tawa yang terlukis

Dan tak mengenal sebuah tangis

Diri, mencoba memahami

Arti di balik semua ini

Mungkin ada yang harus disadari

Tentang diri sendiri dan segala isi hati

Diri, meyakini mendung akan berganti

Dengan cuaca terbaik yang telah dinanti

Duka pun berakhir

Lalu suka kembali terukir

Oh…

Dua ribu dua satu

Dengar lirih-lirihku

Berbaik hatilah jangan buat kami layu

Palangka Raya, 2021