Puisi: Redup

credo.id
Ilustrasi (Sumber: credo.id)

Nampak, cahaya redup yang apa adanya
Menemani malam merana
Serta jarum jam yang terus bergulir
Dan beberapa kisah yang terukir

Sempat lemah beberapa saat
Melawan pedihnya luka yang hebat
Tapi, kuat…
Demikian, itu penyemangat…

Cukuplah redup detik ini
Tidak mengapa gelisah saat ini
Sebab aku biarkan isi kepala melayang ke sana kemari
Sebab esok akan mengganti

Cerita lain yang luar biasa
Apapun itu, tidak lagi berkaitan dengan luka
Tidak apa redup…
Aku yakin masih sanggup…

Ya, memulai langkah baru
Lalu, berhasil melenyapkan pilu
Palangka Raya, 2021