KONI Kalteng Gelar Diskusi Tertutup Bahas Aksi Galang Dana di Jalan

Diskusi tertutup KONI Kalteng da manajemen tim sepakbola Kalteng Putri
Diskusi secara tertutup KONI Kalteng untuk mengklarifikasi aksi penggalangan dana di jalan

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – KONI Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Kalteng, Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI, DPD KNPI Kalteng serta manajer tim sepakbola Kalteng Putri, Kamis (25/2/2021) menggelar diskusi tertutup.

Diskusi yang dipimpin Ketua Harian KONI Provinsi Kalteng Christian Sancho itu, dalam rangka mengklarifikasi aksi penggalangan dana di jalan oleh tim sepakbola Kalteng Putri.

Menurut Christian Sancho, dalam diskusi yang diinisiasi oleh KONI tersebut, ingin mengklarifikasi kenapa ada gerakan penggalangan dana yang dilakukan di jalan selama tiga hari ini mulai dari Selasa (23/2/2021) sampai Kamis (25/2/2021).

“Jadi sudah diklarifikasi Budi Yantoro manajer tim Kalteng Putri dan juga sudah minta maaf langsung dengan adanya tindakan itu. DPD KNPI Kalteng juga sudah klarifikasi terkait rekomendasi yang dikeluarkan kepada Kalteng Putri untuk mengurus izin penggalangan dana,” kata Sancho, Kamis (25/2/2021).

Menurut Sancho, melalui pertemuan itu sudah dianggap sudah selesai dan tidak ada permasalahan lagi. Permasalahan ini terjadi karena adanya miskomunikasi saja, sebenarnya itu niat baik dari Tim Kalteng Putri namun belum bisa dianggap baik hanya saja cara kurang tepat.

Sancho juga berkilah, selama ini belum pernah dengar ada cabang olahraga (Cabor) meminta dana di pinggir jalan untuk biaya kebutuhannya. Dan Pemerintah Provinsi Kalteng sudah memberikan anggaran melalui KONI Kalteng untuk PON.

Menurut dia, upaya tim Kalteng Putri untuk meminta sumbangan kepada pihak ketiga atau masyarakat pun adalah hal yang wajar. Tetapi diharapkan bisa dilakukan dengan cara yang lebih elegan. “Entah dengan proposal dan cukup di internal saja. Rembukan dahulu, diskusikan sehingga tidak berjalan sendiri menggalang di jalan,” ujarnya.

Karena itu, sambung Sancho, mewakili Ketua Umum KONI Kalteng dirinya kemudian mengundang pihak-pihak yang terkait untuk diskusi bersama membahas hal itu.

“Jadi semuanya sudah jelas, bahwa niatnya baik cuma mungkin caranya salah. Dan ini semua udah selesai, saat kita diskusi dan saling mengutarakannya,” imbuh Sancho.

Dikatakan Sancho, KONI juga sudah ada Satgas Pelatprov PON, sehingga diharapkan semua cabor bisa konsultasi serta koordinasi. “Karena saat ini tidak hanya sepakbola putri yang tidak punya dana untuk berangkat ikut kegiatan di luar Kalteng, tapi semua Cabor. Hanya saja melakukan upaya mandiri dalam mengikuti kegiatan di luar daerah,” jelas dia.

Dia mengakui, pemprov sudah menyiapkan anggaran Rp10 miliar melalui KONI Kalteng untuk memberangkatkan cabor ke PON Papua. Anggaran itu diperhitungkan cukup untuk kebutuhan PON XX. Sehingga jangan terulangi lagi aksi penggalangan dana di jalan untuk ikut undangan eksibisi. “Bagi cabor yang kurang memahami, bisa konsultasi dulu, nanti dijelaskan bagaimana jelasnya dan mencari solusi bersama,” imbuh dia.

“Jadi pertandingan ujicoba itu internal Cabornya saja bukan ke KONI atau Dispora. Kalau ada dananya silahkan ikut, kalau tidak ada, sebaiknya tidak usah atau eksibisi lokal dulu. Kalau KONI anggaran yang ada untuk keberangkatan ke PON untuk Cabor. Jangan ada pertandingan di suatu daerah dan Cabornya diundang, tapi KONI dan Dispora yang dibebani untuk anggaran. Itu yg harus dipahami semua,” katanya.

Dalam Diskusi tertutup itu, selain dihadiri oleh manajer Kalteng Putri Budi Yantoro, dan ketua harian KONI, juga hadir Kadispora Kalteng Falery Tuwan bersama jajarannya. Hadir pula Ketua umum Asprov PSSI Kalteng Leonard S Ampungserta jajaran pengurus harian KONI Kalteng, termasuk ketua DPD KNPI Kalteng. (hdr)