BALANGANEWS, BUNTOK – Anggota DPRD Barito Selatan (Barsel), Nurul Hikmah mengatakan Program Nasional Jaminan Persalinan (Jampersal) merupakan upaya pemerintah dalam menekan angka kematian ibu dan bayi. Kegiatan ini masih terus berjalan walaupun ada kendala terkait program tersebut.
“Sangat meyakini jika kendala yang dihadapi adalah ketika pelaksanaan penyaluran bagi masyarakat setempat serta keterbatasan sarana penunjang,” kata anggota DPRD Barsel, Nurul Hikmah, Minggu (27/2/2022).
Masih dikatakan Nurul Hikmah, ini sangat penting untuk dipermasalahkan, mengingat betapa pentingnya sarana dalam pelaksanaan Jampersal di lapangan, seperti tidak adanya air bersih di sejumlah pedesaan, juga terkadang membuat persalinan tidak lancar. Bahkan sarana seperti polindes atau poskesdes yang kurang memadai, seringkali menjadikan pasien atau ibu yang ingin melahirkan lebih memilih untuk melaksanakan persalinan di rumah pribadi saja.
“Selain itu juga faktor penerangan atau listrik juga menjadi penghambat dalam pelayanan yang maksimal, mengingat di pedesaan, ada sejumlah titik yang belum terjamah listrik,” ucap anggota DPRD Barsel.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Barsel drg. Daryomo Sukiastono mengatakan, pihaknya akan berupaya maksimal lagi di tahun 2022 ini, agar kekurangan sarana dalam pelaksanaan Jampersal bisa teratasi dan tidak menjadikannya sebagai permasalahan.
“Dinkes akan memaksimalkan dengan gelar pelatihan bidan serta sosialisasi tenaga bidan dan perawat yang bertugas di pedesaan,” kata kepala Dinkes Barsel.
Ditambahkan, pasalnya program Jampersal dilaksanakan sejak hamil muda, proses persalinan hingga proses anak menyusui, sehingga wajib benar-benar dilaksanakan dengan baik dan maksimal. Warga Barsel, khususnya kalangan keluarga hamil segera mendaftarkan diri untuk mendapatkan pelayanan Jampersal.
“Dimana ibu hamil akan diberikan pelayanan secara berkesinambungan sejak kehamilan hingga melahirkan. Bahkan hal tersebut juga bertujuan mencapai target Millenium development Goals (MDGs) dalam mengurangi angka kematian ibu dan bayi di seluruh dunia, khususnya di Barsel,” pungkasnya. (lam)