HPN 2023 Medan, PWI Barsel Curi Perhatian

1010

BALANGANEWS, BUNTOK – Keindahan ragam suku adat dan budaya bertemu di perayaan puncak Hari Pers Nasional (HPN), yang dihadiri langsung oleh Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo didampingi Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Ketua Dewan Pers, Panglima TNI, Kapolri serta menteri kabinet Indonesia maju, di gedung serba guna Medan, Sumatera Utara, Kamis (9/2/2023).

Ragam adat dan budaya tersebut dikenakan oleh rombongan masing-masing PWI yang hadir berkumpul dari Sabang sampai Merauke di Kota Medan tersebut.

Salah satunya yang banyak mencuri perhatian adalah rombongan PWI Kabupaten Barito Selatan (Barsel). Pasalnya, 9 orang anggota PWI Barsel yang berangkat menghadiri HPN tersebut, menggunakan batik dan Lawung (topi) ciri khas Suku Dayak Kalimantan Tengah (Kalteng).

Hal tersebut diungkapkan H. Aji Iliyas salah satu anggota PWI Sulawesi Selatan, dirinya mengaku terpukau dengan Lawung yang dikenakan anggota PWI Barsel.

“Dari tadi saya meliat ikat kepala yang digunakan itu unik sekali ya, gambarnya bagus dengan warna-warnanya indah saya suka,” kata Aji saat menyapa salah satu anggota PWI Barsel, usai kegiatan HPN yang merupakan hari lahir PWI tersebut,” katanya, Sabtu (11/2/2023).

Hal senada dikatakan Ramsiana Gultom anggota PWI Bona Pasogit, Sumatera Utara. Dirinya mengaku suka dengan batik dan Lawung yang dikenakan rombongan PWI Barsel tersebut.

“Cantik sekali batik dan ikat kepala yang digunakan itu, saya baru pertama kali meliat. Itu bahannya dari kulit kayu ya,” kata Ramsiana sambil mengajak rombongan PWI Barsel untuk foto bersama.

Sementara itu Ketua PWI Barsel Julius M. Sinaga mengungkapkan, pihaknya memang sengaja menggunakan kain batik dan Lawung untuk mengenalkan dan mempromosikan budaya Dayak di kancah nasional.

“Karena perayaan HPN ini merupakan ajang berkumpulnya PWI se-Indonesia, yang dihadiri Presiden, para menteri, duta besar, Gubernur dan para Bupati. Oleh karena itu dalam momen ini kita sekaligus ingin mempromosikan budaya dan adat Suku Dayak Kalimantan Tengah serta Kabupaten Barito Selatan,” pungkasnya. (lam)