BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Perjalanan KH 26 (Kelompok Hebat 26) yang digagas oleh Klinik Bisnis ke wilayah selanjutnya di DAS Barito yaitu Buntok, Barito Selatan, Rabu (3/5/2023) setelah ke wilayah Tamiyang Layang, Barito Timur sebelumnya.
Kegiatan pembinaan dan kunjungan UMKM kali ini dilaksanakan bersama dengan para pelaku UMKM yang berasal dari berbagai sektor, namun mayoritas kelompok UMKM di Barito Selatan yang hadir dalam kegiatan bergerak dalam olahan makanan basah maupun kering, serta kerajinan.
Kehadiran Klinik Bisnis disambut hangat oleh penggiat UMKM Barito Selatan di Cafe dan Resto Najwa. Dalam kesempatan tersebut mereka juga membawa berbagai produk masing-masing untuk diperlihatkan kepada tim Klinik Bisnis, bahkan beberapa kali dari mereka meminta masukan, kritik, dan saran untuk produk olahannya.
Koordinator Klinik Bisnis, Muhammad Asary menyampaikan, bagaimana strategi marketing dan branding yang dijalankan oleh UMKM di Barito Selatan, apakah telah berada di jalur yang benar atau masih perlu diluruskan untuk mencapai target pasarnya.
Setelah menganalisa produk-produk UMKM Barito Selatan, Asary menyarankan untuk menerapkan strategi marketing yaitu memainkan ritel keuangan dengan harga ganjil. Selain itu, juga packaging/kemasan produk dibuat lebih bagus agar lebih menarik dan mempunyai nilai jual tinggi.
“Produk UMKM Barito Selatan ini bagus-bagus loh. Tapi sayangnya strategi marketing harga masih belum main. Disini semua produk ditaruh dengan harga angka-angka genap, padahal kalau main harga ganjil pasti mampu mengecoh pembeli untuk memilih produk kita. Misalkan Rp11.900 dibanding Rp12.000 secara tidak sadar kebanyakan orang akan membeli produk dengan harga Rp11.900 padahal sebenarnya sama saja hanya beda Rp.00 rupiah dan itu tidak akan membuat kita rugi,” jelasnya.
Selain itu, sambung Asary, berharap produk-produk UMKM di Barito Selatan kedepan semakin inovatif dan kreatif, termasuk pembaharuan packaging produk lama dari yang sederhana menjadi lebih menarik lagi.
“Sehingga selain mampu mengangkat kearifan local daerah melalui produk UMKM, kita juga mampu menaikkan harga jual produk di pasaran,” pungkasnya.
Sementara itu, CEO Abdul Rasyid Foundation dan Klinik Bisnis, Monica Putri Rasyid mengharapkan program pihaknya memberi manfaat seluas-luasnya bagi masyarakat yang ada di daerah Kalimantan Tengah, termasuk membangun UMKM yang ada di Kalimantan Tengah.
“Untuk itulah program KH 26 (Kelompok Hebat 26) ini terbentuk sebagai realisasi dari tujuan tersebut, dan harapannya melalui KH 26 Klinik Bisnis mampu menjangkau UMKM di setiap daerah Kalimantan Tengah,” tandasnya. (asp)