BALANGANEWS, MUARA TEWEH – Tiga objek wisata unggulan di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah yaitu Air Terjun Jantur Doyam KM 18 Jalan Negara Muara Teweh-Puruk Cahu, DAM Trinsing dan Bumi Perkemahan (Buper) Panglima Batur Desa Trahean pada hari libur ke dua Hari Raya Idul Fitri 1445 H tahun 2024 ramai dikunjungi oleh warga masyarakat atau wisatawan dari kota Muara Teweh dan warga dari luar kota Muara Teweh.
Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Barito Utara (Disbudparpora Barut) Hj Annisa Cahyawati mengatakan bahwa selama libur Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah tahun 2024, tiga objek wisata unggulan di daerah ini ramai dikunjungi oleh warga Muara Teweh dan sekitarnya.
“Kunjungan warga untuk berwisata di tiga tempat wisata unggulan di Kabupaten Barito Utara tersebut mencapai ribuan pengunjung (wisatawan) selama libur Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah,” kata Kadis Budparpora Barito Utara, Hj Annisa Cahyawati, Jumat (12/4/2024).
Dikatakannya yang paling banyak dikunjungi yaitu objek wisata Bumi Perkemahan (Buper) Panglima Batur, kemudian DAM Trinsing dan Air Terjun Jantur Doyam KM 18 Muara Teweh-Puruk Cahu.
Ia juga mengatakan, selama ini trend kunjungan di objek wisata unggulan Kabupaten Barito Utara meningkat seiring dilakukannya pembenahan dan pembangunan sarana dan prasarana (Sapras) di tiga objek wisata oleh Pemkab Barito Utara dalam hal ini Dinas Kebudayaan Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga selaku leading sektornya.
Selain itu ucap Kadis Budparpora, hal ini juga didukung dengan adanya pengelolaan yang baik dan nantinya akan akan terus dilakukan pembenahan agar kedepannya lebih baik lagi.
Sebelumnya kata Kadis Budparpora Barito Utara Hj Annisa pihak Disbudparpora membentuk tim pengamanan objek wisata terdiri dari unsur terkait, kemudian tim melakukan peninjauan lokasi untuk memastikan seluruh wahana wisata dan sarana dan prasarana di tiga tempat objek wisata tersebut aman bagi para pengunjung.
Dengan adanya dukungan dan kerjasama dari tim yang solid seperti BPBD Barito Utara, Satpol PP, Pemerintah Desa (Pemdes), unsur Tripika, Polres/Polsek setempat serta warga masyarakat yang berada di sekitar objek wisata dan juga mantir adat. (ads)