BALANGANEWS, KUALA KURUN – Pengembangan sektor pertanian di Kabupaten Gumas memiliki potensi menjanjikan. Namun disayangkan, minat generasi muda untuk menggeluti usaha di sektor tersebut masih rendah. Apalagi mereka dimanjakan dengan hasil usaha dari alam, seperti penambangan emas.
“Saya menilai minat generasi muda menggeluti usaha pertanian masih minim, karena ada pemikiran bahwa usaha itu tidak akan memberi jaminan atas ekonomi keluarga,” ujar Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gumas Aryantoni, Rabu (29/1/2025).
Dalam rangka menarik minat para generasi muda mengembangkan usaha pertanian, akan dilakukan adaptasi teknologi terbarukan, baik itu dari sisi pengunaan internet maupun mekanisasi permudah pertanian, tetapi bisa mengefisiensikan modal.
“Dalam adaptasi teknologi, kami ingin aplikasikan Internet of Things (IoT) dalam hal irigasi tetes, di lokasi screen house modern di Kelurahan Kampuri. Ini akan mampu mengelola lahan pertanian secara lebih efisien dan meningkatkan hasil panen secara signifikan,” terangnya.
Selain itu, upaya lainnya untuk menarik minat generasi muda adalah melakukan sosialisasi usaha pertanian ke SMA dan SMK. Sifatnya itu langsung praktek di lapangan dengan penerapan teknologi pertanian.
“Kami berharap bisa membangkitkan semangat dan minat para generasi muda untuk mulai menggeluti usaha pertanian, sehingga mampu menjadi solusi atas peningkatan pertumbuhan ekonomi keluarga,” jelasnya.
Dia berharap kedepan minat generasi muda untuk terjun pada usaha pertanian semakin besar. Apalagi ada konsep dari Kementerian Pertanian yang ingin memastikan usaha pertanian tetap terjaga, dengan membentuk Gerakan Pemuda Tani Indonesia dan Brigade Pangan. (ahs)