Bupati & Wabup Mura Disambut Prosesi Syukur dan Hormat dari Pejabat ASN

BALANGANEWS, PURUK CAHU – Potong Pantan adalah suatu upacara tradisi atau upacara ritual Adat Dayak untuk melakukan penyambutan kepada tamu atau tokoh yang dihormati, upacara tradisi atau upacara ritual Adat ini juga biasa disebut dengan Menetek Pantan.

Adapun arti dari simbol-simbol upacara ritual Adat Manetek Pantan yang penuh dengan makna ini mempunyai banyak tujuan, selain untuk mengungkapkan rasa syukur dan hormat atas kedatangan orang yang hormati, juga untuk memotong, mengusir, menghalau firasat-firasat buruk , mimpi buruk, gangguan penghalang dan rintangan di saat atau selama menjalankan tugas dan aktivitas.

Sama halnya seperti apa yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Murung Raya (Mura), pada hari ini, Senin (10/3) pagi waktu setempat.

Sebelum Bupati dan Wakil Bupati (Wabup) Kabupaten Murung Raya (Mura) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Heriyus Midel Yoseph didampingi Istri, Warnita serta Rahmanto Muhidin juga didampingi Istri, Dina Maulidah hari pertama ingin memasuki Kantor Bupati menuju keruangan Bupati dan Wakil Bupati (Wabup) di Lt. II.

Upacara penyambutan, dilakukan menggunakan tradisi Adat Dayak dengan menggunakan upacara ritual Adat Potong Hompong atau Menetek Pantan oleh orang Nomor 1 (satu) di, Bumi Tana Malai Tolung Lingu ini.

Dengan cara diberikannya kehormatan kepada Bupati dan diminta untuk memotong batang tebu atau bambu hijau yang dipasang di depan pintu masuk dengan menggunakan senjata tradisional Khas Suku Dayak berupa Mandau.

Turut hadir dalam acara penyambutan Bupati dan Wabup yang didampingi Istri Keduanya masing-masing yaitu Sekda Kab. Mura, Dr. Drs. Hermon, M.Si, para Kepala Dinas (Kadis), para Camat, Lurah, Kabag lingkup Setda Kab. Mura dan para tamu undangan lainnya.

Bupati Kab. Mura, Heriyus Midel Yoseph menyampaikan, terimakasih atas penyambutan yang diberikan, kami berdua membutuhkan dukungan dari semua elemen masyarakat guna melakukan akselerasi pembangunan demi kemajuan Kabupaten Murung Raya (Mura).

Heriyus juga menekankan pentingnya bersama-sama dan bergotong royong bekerjasama demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat serta menjadikan Murung Raya sebagai Daerah yang Hebat dan Makmur, Semakin Maju, Semakin Sejahtera.

“Mari kita bersama-sama memajukan Bumi Tana Malai Tolung Lingu yang kita cintai ini,” ungkap Heriyus. (Sam)