BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) melalui Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus menggenjot pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan.
Hal ini dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kepala Dinas ESDM Kalteng, Vent Christway, menegaskan bahwa ketersediaan listrik yang memadai sangat penting untuk mendorong pembangunan di berbagai sektor. Oleh karena itu, sinergi dengan PT PLN (Persero) serta pemerintah kabupaten dan kota terus diperkuat.
“Penyediaan energi listrik yang cukup, berkualitas, terjangkau, dan berkelanjutan adalah tanggung jawab besar yang harus kita wujudkan bersama,” kata Vent, Senin (3/2/2025).
Untuk mencapai target tersebut, Pemprov Kalteng menetapkan dua program prioritas dalam anggaran tahun 2024, yaitu Program Pengelolaan Energi Baru Terbarukan (EBT) dan Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL).
Untuk program EBT, Pemprov Kalteng mengalokasikan anggaran sebesar Rp383,7 miliar untuk pembangunan 20.711 unit Pembangkit Listrik Tenaga Surya Hemat Energi (PLTSHE).
Selanjutnya, 12.870 unit Alat Penghemat Daya Listrik (APDAL) dan juga 985 unit Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS).
Untuk program BPBL, jelas Vent, program ini ditujukan untuk membantu rumah tangga kurang mampu. Sebanyak 5.500 rumah tangga di 13 kabupaten dan 1 kota akan menerima sambungan listrik PLN dengan total anggaran Rp 25,07 miliar.
Ia menjelaskan bahwa kedua program ini bertujuan untuk mempercepat peningkatan rasio elektrifikasi (RE) dan rasio desa berlistrik (RD), melebihi target yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Kalteng, yaitu mencapai 100% pada tahun 2026.
“Pada akhir triwulan IV tahun 2024, rasio elektrifikasi telah mencapai 98,10 persen dan rasio desa berlistrik mencapai 98,60 persen,” pungkas Vent. (asp)