BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), H. Agustiar Sabran, berkomitmen dalam mendukung program pendidikan dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi yang digagas oleh Fakultas Kedokteran Universitas Palangka Raya (UPR).
Langkah ini diambil sebagai upaya meningkatkan kualitas layanan kesehatan di daerah.
Gubernur menegaskan bahwa Pemprov Kalteng siap menyediakan fasilitas dan anggaran untuk merealisasikan program tersebut.
Salah satu bentuk dukungannya adalah penyediaan gedung di RSUD dr. Doris Sylvanus sebagai tempat pembelajaran bagi calon dokter spesialis.
“Kemarin saya ke Universitas Palangka Raya, mereka mau meminjam gedung di lantai 5 RS Doris, dan saya melihat apa yang harus kami siapkan,” ujar Agustiar Sabran usai melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke RSUD Doris Sylvanus, Rabu (12/3/2025).
Pemprov Kalteng juga akan mengalokasikan anggaran dalam perubahan APBD tahun ini untuk mendukung kelancaran program.
Gubernur menegaskan bahwa sektor kesehatan menjadi prioritas utama pemerintah daerah.
“Kami akan bantu pada tahun ini di perubahan anggaran, karena ini sifatnya prioritas. Kami akan jemput bola, kami memastikan kesehatan menjadi program prioritas,” tambahnya.
Sementara itu, Plt. Direktur RSUD Doris Sylvanus, Suyuti Syamsul, menjelaskan bahwa program pendidikan dokter spesialis ini akan menjadi solusi bagi dokter asal Kalteng yang selama ini harus keluar daerah untuk melanjutkan studi spesialis.
“Selama ini dokter dari Kalteng yang ingin mengambil pendidikan spesialis harus keluar daerah. Sekarang kita mulai program pendidikan spesialis kebidanan di sini, 100 persen pesertanya dari Kalteng. Program ini akan berjalan mulai bulan April,” kata Suyuti.
Program ini merupakan hasil kerja sama antara RSUD Doris Sylvanus, RS Hasan Sadikin, Universitas Padjadjaran, dan Fakultas Kedokteran UPR. Namun, masih terdapat kendala terkait fasilitas pembelajaran.
“Ruang pembelajaran masih belum memadai. Belum ada aula yang bisa digunakan untuk kelas, diskusi, dan ruang jaga dokter residen. Padahal, keberadaan dokter residen ini akan menguntungkan rumah sakit, karena mereka siap sedia 24 jam,” jelasnya.
Menurut Suyuti, UPR membutuhkan sekitar Rp3 miliar untuk pembangunan fasilitas pendukung program ini.
Dari jumlah tersebut, Rp1 miliar telah dialokasikan oleh UPR untuk kerja sama dengan Universitas Padjadjaran, sementara Rp2 miliar lainnya akan dianggarkan melalui RSUD Doris Sylvanus untuk perbaikan aula dan ruang pembelajaran.
Dengan adanya dukungan penuh dari Pemprov Kalteng, diharapkan program ini dapat berjalan lancar dan menjadi tonggak baru dalam pengembangan layanan kesehatan di daerah. (asp)